Dunia Pendidikan Indonesia, Dari 'Ini Budi' Sampai inibudi.org

Dunia Pendidikan Indonesia, Dari 'Ini Budi' Sampai inibudi.org

Nograhany Widhi Koesmawardhani - detikNews
Senin, 02 Mei 2016 10:10 WIB
buku ini budi (kiri) dan situs inibudi.org (ilustrasi: Mindra Purnomo)
Jakarta - "Ini Budi. Ini ibu Budi. Ini bapak Budi". Pelajaran mengeja dalam bahasa Indonesia dulu sangat populer pada tahun 80-90an. Berselang puluhan tahun kemudian, 'ini budi' masih eksis di tengah era digital, namun dengan sistem dan metoda yang baru. Bagaimana ceritanya?

Di Hari Pendidikan yang jatuh tanggal 2 Mei hari ini, detikcom akan mengajak Anda untuk mengenang kembali masa pendidikan ketika membaca masih dengan metodologi 'Ini Budi' dengan menemui sosok di balik pembuat buku dan alat peraga pelajaran itu, Siti Rahmani Rauf.

Siti yang kini sudah renta dan tergolek di atas kasur dalam rumahnya, tak memungkinkannya untuk berbicara panjang lebar. Sehingga putrinya, Karmeni Rauf (63), lah yang menemani sang ibunda dan bercerita mengenai karya fenomenal tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kini, buku 'ini budi' sudah tak digunakan lagi. Era sudah berubah. Akses terhadap pendidikan semakin mudah seiring dengan teknologi internet yang merambah ke mana-mana.



Belajar bisa di mana saja, materi belajar juga tersebar di dunia maya. Orang tak perlu lagi bertatap muka dengan guru. Situs-situs belajar jarak jauh juga bermunculan. Segmennya, untuk anak-anak pra sekolah sampai orang-orang dewasa.


Siti Rahmani Rauf (foto: Wisnu Prasetiyo/detikcom)


Sebutlah anakbertanya.com, situs yang siap menampung pertanyaan anak-anak yang tak terduga dan membuat pusing orangtua, situs inibudi.org yang menyediakan video-video pelajaran sekolah SD-SMA. Hingga tengok sekolahpintar.com yang menawarkan materi belajar mengenai keterampilan praktis yang digunakan di dunia kerja hingga indonesiax.co.id, yang menawarkan edukasi dan keterampilan hidup dari para akademisi perguruan tinggi ternama dan praktisi di bidangnya dengan gratis. Belum lagi, komunitas-komunitas belajar yang tumbuh seiring dunia sosial media seperti Akademi Berbagi dan sebagainya.

Maka, di zaman teknologi digital seperti hari ini, benar pesan Pesta Pendidikan pada Minggu kemarin bahwa "SEMUA MURID SEMUA GURU", semua orang bisa menjadi guru sekaligus pembelajar bagi satu sama lainnya. (nwk/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads