Petugas sensus Irma Nur Afifah ditemani Deputi Bidang Statistik Produksi BPS pusat Adi Lumaksono dan Kepala BPS Jateng Margo Yuwono mulai melaksanakan pendataan sensus pada pukul 13.30 WIB.
Pendataan ternyata hanya berlangsung sekira 10 menit karena Ganjar tidak memiliki usaha. Begitu pula istri, Siti Atiqoh Supriyanti dan anaknya, Muhammad Zinedine Alam Ganjar serta dua keponakan juga dua asisten rumah tangganya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Istri saya PNS, kegiatan lainnya ya PKK. Anak saya masih sekolah, keponakan yang di sini juga sekolah," imbuhnya.
Wawancara sensus yang berlangsung hanya sekitar 10 menit, rupanya membuat Ganjar terheran. Ia tidak menyangka bakalan sesingkat itu.
"He? Ngono, tok (begitu saja)?" tanya Ganjar.
Irma kemudian menjelaskan jika penghuni rumah memiliki usaha maka wawancara akan berlangsung lebih lama. Lalu Irma sekali lagi menanyakan soal usaha termasuk berdagang online, namun Ganjar kembali menegaskan tidak ada yang memiliki usaha di Puri Gedeh.
"Ya sebenarnya di depan Puri mau aku bikin usaha sampingan misalnya jual angkringan atau apa. Tapi lha wong tidak boleh, ya sudah," canda Ganjar.
Di akhir sensus di rumahnya, Ganjar berharap agar data sensus ekonomi 2016 akurat dan muktahir karena juga penting untuk program pemerintah. Ia memberikan respon positif dengan adanya sensus tersebut termasuk konten pertanyaannya.
"Pemerintah bisa gunakan untuk pengambilan keputusan. Misal saya mau memberikan kredit kepada usaha kecil, nanti klik saja datanya," pungkas Ganjar.
Sementara itu Adi Lumaksono mengatakan sensus ekonomi 2016 akan mendata pelaku usaha kecil hingga besar. Petugas akan mendatangi rumah satu persatu selama 1 bulan.
"Petugas akan keliling satu bulan, jika penghuni rumah tidak ada, maka akan dilakukan kunjungan ulang," jelas Adi. (alg/aws)