Cerita Wali Kota Risma yang Beli Kodok atas Arahan Megawati

Cerita Wali Kota Risma yang Beli Kodok atas Arahan Megawati

Mega Putra Ratya - detikNews
Sabtu, 30 Apr 2016 23:21 WIB
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini/Foto: Agung Pambudhy-detikcom
Jakarta - Ada perbincangan menarik antara Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, Tri Rismaharini. Kepada Mega, Risma mengaku telah membeli kodok untuk memberantas nyamuk demam berdarah.

Megawati hari ini hadir dalam Apel Besar Harlah NU ke 93, di Pasuruan, Jawa Timur. Didampingi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Megawati disambut di antaranya oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Ngawi Budi Sulistyono, dan Ketua DPP Pranando Prabowo serta Ketua DPD PDIP Jatim Kusnadi.

"Begitu duduk bersama Ibu Megawati, Bu Risma langsung menyampaikan bagaimana arahan Ibu Megawati untuk pemberantasan demam berdarah terus dilakukan. Selain membentuk pemantau jentik dengan penuh semangat Bu Risma menyatakan telah membeli kodok dari Kediri," tutur Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (30/4/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasto mengatakan Megawati memang pernah bercerita kepada Risma soal kodok peliharaan di Teuku Umar untuk memberantas nyamuk. Hasto mengingat, saat itu, Megawati kemudian menyarankan kepada Risma untuk membeli kodok dari Tabanan, Bali.

"Kodok dari Tabanan meski bentuk tubuhnya tidak begitu besar, namun efektif untuk memangsa nyamuk," kata Megawati seperti dituturkan Hasto.

Maka Risma pun semangat menanggapi saran tersebut. Kodok-kodok itu akan dipelihara di taman-taman kota Surabaya sehingga terasa 'nyanyian alam'.

Menurut Hasto, Megawati-Risma terlihat sangat akrab. Keduanya penggemar tanaman, dan menjadikan tanaman sebagai bagian dari warna politik kemanusiaan yang menjadi perhatian utama Megawati.

"Tidak heran jika Ibu Megawati memimpin Yayasan Kebun Raya. Seluruh kepala daerah PDIP didorong untuk mencintai tanaman, dan sekiranya memungkinkan membuka kebun raya sebagaimana dilakukan kepala daerah PDIP di Kalteng, Kalbar, Kuningan, Tabanan, Jateng, dan Kota Surabaya," kata Hasto.

Ditambahkan Hasto, begitu besar perhatian Megawati terhadap tanaman, sampai hal-hal kecil pun diperhatikan.

"Sebagai contoh, kami dilarang membuang biji salak, sebab biji salak tersebut memiliki hak hidup," ujarnya. (ega/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads