Puluhan 'manusia perahu' terlihat duduk-duduk, bersenda gurau dengan sesamanya atau pun bermain di aula lantai 2 Masjid Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (29/4/2016). Tidak terlihat adanya kasur untuk mereka beristirahat. Mereka tiduran dalam posisi duduk atau beralas lantai.
|  Manusia Perahu Beristirahat di Aula Masjid Luar Batang (Khairul/detikcom) | 
Barang-barang mereka yang dimasukkan dalam dus yang ditumpuk-tumpuk diletakkan di pinggir aula. Beberapa galon air mineral juga diletakkan di tempat yang tidak jauh dari kardus-kardus.
Seorang 'manusia perahu' menyebutkan alasannya tetap tinggal di aula dibanding rusun. Menurutnya lokasi rusun jauh dari lokasi untuk melaut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut ibu itu, jika dia pindah ke rusun maka dia harus keluar uang.
Sebagian 'manusia perahu' telah meninggalkan tempat tinggal perahu mereka dan pindah ke Rusun Kampung Muara, Jakarta Utara.
"Saat ini tinggal 15-20 keluarga dari 30 keluarga," kata Jamal, 'manusia perahu' yang ditemui detikcom di pinggir laut.
|  Manusia Perahu Masih Bertahan tinggal di pinggir laut (Khairul/detikcom) | 
'Manusia perahu' itu meski telah pindah ke rusun atau pun pindah ke aula masjid, mereka masih menambatkan perahunya di pinggir laut.
Kawasan 4 RT dari RW 004 di Pasar Ikan Luar Batang ditertibkan pada 11 April 2016. Penertiban dilakukan untuk mencegah air rob membanjiri kawasan tersebut dengan membangun sheet pile (turap). (nwy/nrl)








































.webp)













 
             
  
  
  
  
  
  
 