Maka sepatutnya museum menjadi bangunan yang diperhatikan oleh pemerintah. Akan tetapi, kenyataannya masih banyak kondisi museum yang memprihatinkan dan jauh dari kata terawat.
Kendala terbesarnya tidak terlepas dari masalah keuangan. Keterbatasan dana menjadi faktor kondisi museum menjadi memprihatinkan, hal itu lah yang dikatakan oleh Direktur Cagar Budaya dan Permuseuman Kemdikbud Harry Widianto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita punya 416-an museum di Indonesia yang dimiliki berbagai pihak. Umumnya museum di provinsi tidak memiliki bujet, jadi paling banyak yang tidak terawat karena pas-pasan. Kalau milik negara atau pemerintah pusat biayanya sih enggak masalah karena dari APBN," ujar Harry saat dihubungi, Kamis (28/4/2016).
"Dari pengalamn kami, museum yang sering minta ke kementerian itu dari daerah tingkat II yaitu kabupaten/kota karena mungkin susah bujet. Mereka itu yang banyak mengajukan revitalisasi kepad kementerian, artinya mereka tidak banyak mendapat dana untuk revitalisasi. Ada juga yang dapat bantuan dari swasta, nah itu yang bagus-bagus," sambungnya.
Harry mengatakan, tahun ini pemerintah bertekad untuk membangun citra museum sebagai tempat wisata dan belajar para pelajar dengan konsep baru serta modern. Sehingga, pengunjung yang datang tidak hanya 'penuh' otaknya tetapi juga mendapat kenyamanan.
"Kami akan meningkatkan citra museum dengan bangun museum baru yang modern, fasilitas IT harus berbicara, kenyamanan pengunjung harus dijamin, untuk kemudahan info banyak media pembantunya. Jadi museum yang bercerita, tidak perlu dipandu juga jalan sendiri," terang Harry.
Untuk itu pihaknya siap menyalurkan bantuan kepada sejumlah museum daerah yang membutuhkan. Tentunya sebelum memberi bantuan, pemerintah terlebih dulu melakukan survei terhadap museum. Dana yang disiapkan pemerintah untuk revitalisasi museum tahun ini jumlahnya mencapai Rp 1-3 miliar.
"Harus ada seleksi. Tahun ini kami sediakan Rp 1-3 miliar untuk revitalisasi," pungkasnya. (aws/bag)











































