Melihat Pemilu Kecil di Kompleks Rumah Pejabat Negara

Melihat Pemilu Kecil di Kompleks Rumah Pejabat Negara

Andi Saputra - detikNews
Jumat, 29 Apr 2016 08:36 WIB
Hakim agung Dudu Duswara Machmuddin (dok.pri)
Jakarta - Bagi masyarakat perkotaan yang tinggal di perumahan, bisa berkumpul bersama pada satu waktu bisa terbilang jari dalam satu tahun. Apalagi jika yang tinggal di kompleks tersebut adalah para pejabat negara, dari hakim agung, hakim konstitusi, anggota Wantimpres hingga pimpinan BPK.

"Alasan tidak ngumpulnya rasional, ada yang dinas luar kota, belum pulang dan sebagianya," kata hakim agung Dudu Duswara saat berbincang dengan detikcom, Jumat (29/4/2016).

Sekali kumpul, warga RT 016/011, Rumah Jabatan Anggota Lembaga Tinggi Negara di Jalan Angsana, Kemayoran langsung menggelar pemilu kecil yaitu memilih Ketua RT baru. Sebab, Ketua RT inkumben, Abbas Said pensiun sebagai Wakil Ketua Komisi Yudisial (KY). Banyaknya penghuni yang memiliki waktu senggang pada Rabu (27/4) malam langsung dimanfaatkan menggelar pemilu di tingkat paling kecil itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pesta demokrasi dari sebuah apartemen yang dihuni 77 KK itu berlangsung penuh keharmonisan dan tanpa politik uang tentunya. Dalam pemilihan ini, masuk bursa Ketua RT yaitu hakim konstitusi Aswanto, Wakil Ketua MK Anwar Usman, Ketua Muda MA bidang TUN hakim agung Supandi, hakim agung Andi Samsan Nganro, hakim agung Mukti Arto hingga hakim agung Dudu Duswara Machmuddin. Setelah dilakukan voting tertutup, hakim agung Dudu mendapatkan suara terbanyak yaitu 28 suara dan otomatis didapuk menjadi Ketua RT.

"Saya di sini sudah 12 tahun," kata Dudu.

Sebelum menjadi hakim agung, Dudu merupakan hakim Pengadilan Tipikor Jakarta dan tinggal di kompleks tersebut. Sebelum Dudu, Ketua RT dijabat oleh Abbas Said dan Wakil Ketua MA Ahmad Kamil. Acara semakin meriah karena ada artis kenamaan Dewi Yull karena sedang mengunjungi istri Abbas Said. Para pejabat negara itu kemudian ramai-ramai berfoto bersama dengan penyanyi yang sezamannya itu.

"Saya selalu tersandera, kalau orang lain mudik, saya dan keluarga tidak bisa," ujar Dudu dengan tertawa.

Sebagai Ketua RT, Dudu otomatis juga didapuk menjadi imam besar di musholla kompleks tersebut dan harus siap menjadi imam subuh tiap pagi. Selain itu, ia juga harus rajin-rajin mengecek iuran RT dan sebagainya.

"Kecuali kalau saya lagi dinas," cerita Dudu. (asp/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads