Dalam pertemuan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (28/4/2016), hadir pula Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Agus Hermanto. Ada juga Seskab Pramono Anung yang mendampingi.
"Serbia dulu bagian dari Yugoslavia, yang punya hubungan historis cukup baik dengan Indonesia. Ini dilanjutkan oleh Presiden Serbia dan Presiden Jokowi," kata Ade usai pertemuan selama 1 jam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
DPR menyambut baik kedatangan Presiden Serbia. Posisi Serbia yang akan menjadi anggota Uni Eropa bisa dimanfaatkan oleh Indonesia untuk menyumbang gagasan.
"Melalui teman lama kita, kepentingan Indonesia ke Uni Eropa bisa melalui Serbia," ungkap Waketum Golkar ini.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Nikolić juga berbagi pengalaman politik di Serbia. Nikolić yang merupakan mantan anggota parlemen adalah ketum partai penguasa yang baru saja terpilih kembali.
"Beliau bekas anggota parlemen. Tadi bercerita, lama jadi partai opoisi lalu jadi partai pemerintah, ternyata tidak mudah," ujar Ade.
Presiden Serbia Tomislav Nikolić sudah bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo pada Rabu (27/4/2016) kemarin. Kedua negara meneken kerjasama pendidikan, bebas visa diplomatik, hingga penjajakan kerjasama teknologi. (imk/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini