Sekolah Pilot di Banyuwangi, dari Taruna Limited Edition hingga Wisuda Adat

Sekolah Pilot di Banyuwangi, dari Taruna Limited Edition hingga Wisuda Adat

Aditya Mardiastuti - detikNews
Kamis, 28 Apr 2016 11:37 WIB
Foto: Aditya Mardiastuti/detikcom
Banyuwangi - Bila tiba di Bandara Blimbingsari di Banyuwangi, anda akan melihat sebuah bangunan bertuliskan 'Pilot School Banyuwangi' dari apron. Sekolah yang berdiri di dekat bandara itu merupakan sekolah pilot yang dibangun oleh pemerintah.

"Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Banyuwangi (BP3B) adalah jawaban pemerintah terhadap kebutuhan tenaga pilot di Indonesia khususnya. Kalau melihat kebutuhan 600-700 pilot per tahun," kata Kepala BP3B, Kolonel Laut (P) Deddy Suparli, saat ditemui detikcom di kantornya, Blimbingsari, Bayuwangi, Kamis (28/4/2016).

Deddy menjelaskan sekolah pilot ini menginduk di Akademi Teknik dan keselamatan (ATKP) Surabaya. Awalnya BP3B bernama Loka Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan (LP3) Banyuwangi yang menjadi cabang akademis jurusan pilot seperti ATC dan teknis. Hingga akhirnya dibuat jurusan penerbang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala BP3B, Kolonel Laut (P) Deddy Suparli

"Di Surabaya lapangan terbang tidak memungkinkan makanya di Banyuwangi kemudian setelah dibangun maka dipisahkanlah ATKP di Surabaya dengan sekolah BP3B ini. Jadi sekolah pilot negeri ini Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug dan BP3B," jelasnya.

Deddy menyebut ada 24 sekolah pilot di Indonesia, namun hanya ada dua sekolah yang berstatus negeri dan sisanya dikelola swasta. Meski sangat dibutuhkan, saat ini BP2B hanya mampu menampung sekitar 24 murid yang dibagi dalam dua kelas. Jumlah sangat terbatas atau limited edition.

"Slot dari pemerintah sampai tahun 2016 hanya menerima dua kelas. Tiap kelasnya 12 orang. Sejak 2015 kita hanya dijatah dua kelas jadi 24 taruna. Dengan memanfaatkan kelulusan itu bisa menerima 27 taruna," tambahnya.

Deddy menjelaskan lamanya pendidikan pilot dasar dapat ditempuh dalam 18 bulan. Hal itu bila tidak ada kendala eksternal.

Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Banyuwangi (BP3B)

"Paling lama 18 bulan, bisa 15 bulan. Kalau sesuai silabusnya 18 bulan kecuali ada faktor-faktor yang mempengaruhi misal cuaca, instruktur, karena sekolah ini kan membutuhkan praktik lapangan. Satu kelas bisa bervariasi (kelulusannya) tergantung ketersediaan angkatan," jelasnya.

Fasilitas di BP3B sendiri cukup memadai. Setidaknya ada lima simulator yang digunakan sebagai sarana belajar sebelum melakukan praktik terbang dengan pesawat. Tak hanya itu mereka juga memiliki 10 pesawat Cessna dan hanggar seluas 1.944 meter persegi.

Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Banyuwangi (BP3B)

"Kita ini sekarang (punya) 10 Cessna dan akan bertambah 10 unit pada akhir 2016 sampai awal 2017. Nantinya kita akan memiliki pesawat latih dua mesin atau multi engine," papar Deddy.

Hari ini, Kamis (28/4) BP3B akan mewisuda 19 taruna. Mereka merupakan titipan pemerintah. Wisuda ini dilakukan secara adat, prosesi pertama di Indonesia. (ams/trw)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads