Bupati Yoyok: Militer Bukan Tukang Gusur, Tapi Mitra Membangun Bangsa

Mencari Cagub DKI Terbaik

Bupati Yoyok: Militer Bukan Tukang Gusur, Tapi Mitra Membangun Bangsa

Ahmad Toriq - detikNews
Rabu, 27 Apr 2016 15:20 WIB
Foto: dok. Pemkab Batang
Jakarta - Militer bukanlah sosok yang harus ditakuti masyarakat, melainkan kawan sejalan untuk mencapai tujuan bersama. Tugas TNI juga tidak sekadar baris-berbaris, atau memegang senjata saja, melainkan ikut berperan dalam pembangunan dan aktif menjaga kedaulatan bangsa.

"TNI tidak sekedar pasukan baris berbaris atau pemegang senjata saja. Sebagai kepala daerah, saya merasakan peran strategis TNI. Militer bukanlah sosok yang harus ditakuti oleh masyarakat, melainkan kawan sejalan untuk mencapai tujuan kesejahteraan rakyat," kata Yoyok dalam siaran pers, Rabu (27/4/2016).

Hal tersebut disampaikan Yoyok usai acara Pencanangan Bhakti Sosial TNI Keluarga Berencana Kesehatan Tingkat Nasional Tahun 2016, di Alun-alun Batang, Selasa (26/5) kemarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai purnawirawan TNI dan kepala daerah, Yoyok mengaku menerapkan ilmu yang ia pelajari selama menjadi perwira TNI. Selain itu, ia juga ingin membuktikan bahwa militer tidak identik dengan sikap otoriter.

"Saya membuktikan, militer juga ternyata bisa menjadi agen perubahan, inisiator pemerintahan
yang bersih dan penopang agenda-agenda demokrasi," ujar peraih Bung Hatta Anti Corruption Award (BHACA) 2015 ini.

Ia menambahkan kedekatannya dengan kelompok pro-demokrasi membuat dirinya bisa memahami keraguan masyarakat atas komitmen militer pada agenda demokrasi. Namun demikian, ia menekankan negara tidak bisa diurus sendirian oleh birokrasi pemerintahan saja. Perlu kolaborasi dan komitmen dari seluruh elemen.

"Ada TNI, Polri, DPR, Kejaksaan, dan partisipasi rakyat. Semuanya harus bersatu menjadi tim yang hebat. Kolaborasi ini sangat penting untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat. Kerjasama tersebut sangat penting untuk menuju kemandirian ekonomi, kedaulatan hukum, kebebasan berekspresi, dan pemberdayaan," ulas mantan Danramil Tanjung Priok ini.

Kabupaten Batang sendiri memang mengalami banyak perubahan selama dipimpin oleh Yoyok Riyo Sudibyo. Dari sebelumnya tidak dikenal, Batang kini menjadi pusat perhatian karena sejumlah inovasi transparansi anggaran. Rekam jejak Yoyok juga terbilang unik. Dia dinilai memenuhi kombinasi kepemimpinan militer, wirausaha dan kepala daerah.

Namun kendati dinilai sukses mengubah reputasi Batang, Yoyok memilih untuk tidak mencalonkan diri sebagai Bupati lagi pada Pilkada 2017 mendatang.

"Tugas saya adalah membangun landasan dan menyiapkan jalan bagi calon pemimpin yang lebih baik dari saya. Kepercayaan masyarakat adalah puncak tertinggi dari semua pengorbanan seorang abdi negara. Saya siap memberikan kontribusi di mana pun saya berada," pungkas Yoyok.

(tor/van)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads