Cerita punya cerita, rupanya sejak masa '60-an nama Gang Tuyul sudah dikenal. Berbagai macam versi menyertai penyebutan nama Gang Tuyul itu. Namun pastinya, warga sudah mengganti nama menjadi Gang Ar Rahman.
"Awal mulanya itu ABG-ABG yang cari identitas diri mereka kalau tawuran selalu bawa nama Gang Tuyul karena imejnya yang seram,Β padahal sekarang sudah tidak seperti itu malah di sini rutin merayakan hari besar islam," jelas Karyudi yang juga tokoh masyarakat dan Ketua RT 16, Manggarai, Jaksel saat ditemui, Rabu (27/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan ada mushola dan pasang di gapura salah satu cara ngilangin sebutan gang tuyul, orang sekarang kenal dengan nama mushola Ar Rahman," sambung dia.
Gang Tuyul ini berukuran 1,5 meter. Hanya motor yang bisa masuk ke gang ini.
"Dengan dibuat gapura, selama ini masyarakat selalu kita ajak komunikasi untuk mengubah imej gang tuyul itu. Karena masyarakat sudah resah juga dengan imej buruk itu. Salah satu upaya ada pengajian ibu-ibu tiap hari Selasa dan peringatan keagamaan pasti aktif, bulan depan tanggal 14 peringatan hari besar islam," urai Karyudi yang membangun gapura pada '93 namun hingga kini tetap banyak yang memanggil dengan nama Gang Tuyul.
Sedang menurut Momo (38) tokoh pemuda di kawasan itu, nama Gang Tuyul sudah membuat warga resah. Imej buruk melekat pada nama Gang Tuyul.
"Padahal aslinya sudah tidak ada apa-apa justru aman. Kebanyakan pelaku kejahatan ngakunya orang Manggarai padahal mereka jual nama saja supaya dia aman. Masyarakat resah sudah sampai ke arah situ," tutup dia. (ed/dra)