Genangan antara lain terlihat di Kompleks Paspampres, Kramat Jati, setinggi 30-40 cm dan Jalan Kerja Bakti, Kampung Makasar, dengan tinggi 30 cm serta kawasan Hek yang memicu kemacetan parah. Setelah hari ini melihat langsung kondisi kali dan sejumlah pintu air itu, Ahok menyebut seharusnya wilayah Jakarta Timur tak boleh banjir.
"(Hasilnya) Ya kita lihat saja, harusnya Jakarta Timur nggak boleh banjir sebetulnya," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (27/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi kali di Jakarta Timur, kata Ahok, mirip dengan di Manggarai, Jakarta Selatan. "Kasusnya mirip mirip dengan kasus pintu Manggarai-Ciliwung lama. Jadi ada Kali Cipinang dipotong Kanal Banjir Timur, di situ ada pintu ke sungai yang lama," kata Ahok.
Menurut Ahok, pada Kamis pekan lalu, pintu di sungai yang lama rupanya tidak dibuka. Alasannya kalau dibuka akan menyebabkan banyak rumah di sekitar sungai yang kebanjiran.
Padahal, kata Ahok, kalaupun pintu itu dibuka airnya tak akan mengalir ke permukiman warga karena ada Kanal Banjir Timur. "Sungai lama ini rupanya tidak dibuka. Kalo dibuka khawatirnya banyak rumah juga banjir di situ. Kalau dia buka musim hujan juga enggak mengalir airnya karena dipotong oleh Kanal Banjir Timur yang dalam," jelas Ahok.
(erd/nrl)