Remisi untuk Napi, Sel Penuh Sesak, dan Sel Mewah

Remisi untuk Napi, Sel Penuh Sesak, dan Sel Mewah

Ayunda Windyastuti Savitri - detikNews
Rabu, 27 Apr 2016 09:00 WIB
Foto: REUTERS/Dario Pignatelli
Jakarta - Hari jadi pemasyarakatan ke-52 diperingati hari ini. Problema segudang masih di depan mata, mulai dari Lapas yang rusuh, sel penuh sesak, narkoba di penjara, sampai sel mewah. Semua itu masih menjadi pekerjaan rumah para abdi negara di Pemasyarakatan.

Satu jalan keluar coba dirumuskan Menkum HAM Yasonna Laoly dalam pernyataannya, Selasa (26/4). Menurut dia PP 99 tahun 2012 tentang pembatasan remisi menjadi pemicu rusuh di Lapas. Belum lagi remisi membuat Lapas penuh sesak. Setidaknya remisi membuat jumlah tahanan cepat berkurang dan membuat mereka ada harapan apabila berkelakukan baik.

Laoly juga menggaris bawahi soal pemberian remisi yang berlaku ketat dan tidak untuk bandar narkoba dan extra ordinary crime lainnya. Remisi misalnya diberikan bagi mereka yang kena kasus 1 linting ganja dan kena vonis 4 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa yang disampaikan Laoly memang masuk akal. Kondisi Lapas yang over kapasitas membuat penjara bak dunia tersendiri. Tak jarang terjadi keributan antar sesama napi dan lainnya. Tapi menjadi pertanyaan juga, mengapa ada Napi yang bisa mendapat fasilitas mewah. Mulai dari kamar sendiri, laptop, HP, sampai TV.

Apa ada diskriminasi buat Napi yang punya uang? Dan Napi yang tak punya uang ditumpuk bak pepes ikan? Tentu bicara remisi bicara juga dengan keberadaan sel mewah, fasilitas khusus untuk napi tertentu. Jangan sampai muncul dugaan dan kecurigaan, remisi akhirnya malah jadi bahan jualan untuk napi berduit. Semoga saja tidak.

Bersandar seperti apa yang disampaikan Laoly soal perlunya remisi, yang mendesak sebenarnya pembangunan Lapas. Kondisi sudah mendesak di mana Lapas sudah tak menampung lagi Napi.

Semua persoalan ini tentu menjadi pelecut bagi Pemasyarakatan di hari jadinya. Semoga saja melecut para petugas Pemasyarakatan untuk menjaga integritas dan berbakti untuk negeri. (dra/dra)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads