Hal itu dikatakan Kepala Rutan Kebonwaru Gungun Gunawan, ditemui di Rutan Kebonwaru, Jalan Jakarta, Selasa (26/4/2016). "Ini menjadi tantangan sendiri bagi rutan, karena terbatasnya jumlah penjaga," katanya.
Menurutnya 140 napi Lapas Banceuy akan digabung dengan 240 tahanan lainnya yang ada di rutan. Mereka akan menempati satu blok di lantai dua. Selama ini, blok itu hanya dijaga satu orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gungun menyatakan untuk menghindari gesekan antara napi yang baru datang dengan yang lama, ia sudah memberikan pengarahan kepada para napi yang sudah dipercaya. "Kita sudah breafing napi yang kita percaya dan biasa membaur dengan napi lainnya. Kami punya harapan tidak terjadi lagi (insiden di Lapas Banceuy). Saya yakin mereka ingin cepat bebas sehingga tidak ingin bermasalah," katanya.
Saat ini, total jumlah napi di Rutan Kebonwaru setelah ada penambahan menjadi 1.340 orang. Sementara kapasitasnya hanya 900 orang. "Memang ada gedung satu lagi, tapi sarana dan prasarananya belum baik," kata dia.
Sementara untuk malam ini, kata Gungun, pihaknya sudah menyiapkan tambahan makanan bagi para napi yang baru masuk. "Ini biar mereka tidak kelaparan nanti malam," katanya.
Ditemui di tempat terpisah, Kadivpas Kanwil Kemenkum HAM Jabar Agus Toyib mengungkapkan data yang berbeda dengan Karutan. Menurutnya kapasitas Kebonwaru 1.100 orang dan saat ini dihuni 1.075 orang.
"Jadi masih memadai dengan penambahan 140 orang dari Lapas Banceuy," katanya.
Pengalihan napi Lapas Banceuy berlangsung kondusif dengan pengawalan ketat ratusan polisi dari Satbrimob Polda Jabar dan Polrestabes Bandung. Agus memastikan para napi tidak protes soal pemindahan ke Rutan Kebonwaru. "Enggak ada yang menolak dipindahkan," ucap Agus. (ern/err)











































