Sutiyoso menyebut, pasti ada sebab mundurnya Rustam. Dia juga mengatakan ada yang salah dalam hubungan antara pimpinan dan bawahan di Pemprov DKI, untuk itu perlu ada evaluasi.
"Wali kota kan level udah cukup atas. Ya pasti ada sebabnya dia lakukan itu, jadi patut kita evaluasi. Karena itulah pendekatan lain," kata Sutiyoso saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (26/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau saya kan, saya dekati hatinya. Anak buah saya itu keluarga saya. Kalau salah saya marahi, tapi kalau benar harus saya puji kalau kerjanya baik. Itu kan reward and punishment, di mana pun saya terapkan. Sekarang ada orang yang saya maki-maki kan enggak pernah. Karena gaya saya seperti itu. Walau saya dari Kopassus tidak berarti saya sembarang tempeleng, maki-maki orang. Aku enggak kayak gitu," katanya.
"Kalau gaya Ahok seperti itu juga enggak masalah. Pemimpin berhak untuk menerapkan gaya kepemimpinannya masing-masing. Apakah tepat atau tidak yang nilai bukan saya," tambah Sutiyoso.
Lalu, apakah gaya kepemimpinan Ahok perlu dievaluasi?
"Ya mestinya begitu. Kenapa kok ada anak buah yang mundur? Tapi itu hak seorang pemimpin," jawabnya. (jor/aws)








































.webp)













 
             
  
  
  
  
  
  
 