Ini Daftar Anggota DPRD DKI yang Kunker ke Jepang, Korsel dan Tiongkok

Ini Daftar Anggota DPRD DKI yang Kunker ke Jepang, Korsel dan Tiongkok

Danu Damarjati - detikNews
Selasa, 26 Apr 2016 15:56 WIB
Ini Daftar Anggota DPRD DKI yang Kunker ke Jepang, Korsel dan Tiongkok
ILustrasi Ruangan Paripurna DPRD DKI (Foto: Hasan Alhabshy)
Jakarta - Sejumlah anggota DPRD DKI melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Jepang, Korea Selatan (Korsel), dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Siapa-siapa saja anggota dewan yang ikut kunjungan kerja itu?

Kepala Bagian Humas DPRD DKI Jakarta Wawan Setiawan menjelaskan, ada 13 anggota dewan yang ikut kunjungan kerja itu. "Anggota dibagi ke masing-masing kota kunjungan," kata Wawan, Selasa (26/4/2016).

Tiga kota yang dikunjungi adalah Tokyo Jepang, Seoul Korea Selatan, dan Beijung Tiongkok. "Tokyo dikunjungi empat anggota dewan, Seoul lima orang, dan Beijing empat orang," kata Wawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seharusnya, tiap kota dikunjungi lima orang anggota. Namun ada anggota dewan yang berhalangan ikut kunjungan kerja. Berikut adalah para anggota yang ikut kunker dari 24 sampai 28 April 2016 berdasarkan data dari Kabag Humas DPRD DKI Jakarta, Wawan Setiawan, kepada wartawan.

Tokyo:
1. Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi (Fraksi PDIP)
2. Anggota Komisi B Nasrullah (Fraksi PKS)
3. Abdul Ghoni (Fraksi Gerindra)
4. Maman Firmansyah (Fraksi PPP)

Beijing:
1. Anggota Komisi A, Luki Sastrawiria (Fraksi Partai Demokrat-PAN)
2. Anggota Komisi D, Hasbiallah (Fraksi PKB)
3. Anggota Komisi B, Yuke Yurike (Fraksi PDIP)
4. Anggota Komisi D, Zainuddin (Fraksi Partai Golkar)

Seoul:
1. Ketua Komisi C, Santoso (Fraksi Partai Demokrat-PAN)
2. Anggota Komisi A Fajar Sidik (Fraksi Partai Gerindra)
3. Anggota Komisi D, Syarifudin (Fraksi Partai Hanura)
4. Anggota Komisi E, Hasan Basri Umar (Fraksi Partai NasDem)
5. Anggota Komisi E, Tubagus Arief (Fraksi PKS)

Masing-masing rombongan didampingi seorang dari Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri (KDH KLN) Pemprov DKI. Ada pula satu wartawan yang ikut. Berapa biaya semua itu?

"Sudah ada standarnya di e-budgeting," kata Wawan. (dnu/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads