Rusuh LP Banceuy, Kapolri: Memang Ada Penganiayaan, Tapi Sudah Diproses

Jakarta - Polisi masih mengusut penyebab terjadinya kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Banceuy, Bandung, Jawa Barat. Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti tak menampik jika pemicu kerusuhan tersebut karena adanya tindakan penganiayaan.

"Sudah saya sampaikan, memang ada penganiayaan, tetapi itu sudah dilakukan proses. Tapi sampai sejauh mana itu nanti diproses di tubuh polres," ujar Badrodin menjawab pertanyaan wartawan terkait kronologis kerusuhan LP Banceuy, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (25/4/2016).

Badrodin mengatakan, saat ini hampir seluruh LP yang ada sudah overload. Kondisi ini berpengaruh besar terhadap kondisi di LP.

"Kan hampir seluruh lapas overload. Nah itu tentu mempengaruhi situasi di internal lapas itu sendiri. Penjaganya sedikit, kurang, fasilitasnya juga kurang, bangunan-bangunan tua semua. Nah tentu kan pasti terbatas. Nah ini menambah beban masalah bagi penghuni lapas itu," kata Badrodin.

Baca juga: Menkum HAM: Anggaran Pembangunan Lapas Baru Rp 1 Triliun

"Misalnya, taruhlah kamar itu muatnya 3-4 orang tapi harus sampai 13 orang. Bagaimana airnya? Bagaimana tidurnya? Bagaimana kalau dia buang air? Semua itu menjadi problem dan itu menambah beban bagi mereka. Belum lagi pelayanan petugas yang melayani. Tentu melayani banyak orang dengan sedikit oprang tentu berbeda perhatiannya," tambah Badrodin.

Untuk itu, Badrodin mendorong agar petugas dan jumlah LP harus ditambah. "Mungkin juga kesejahteraan harus ditingkatkan juga. Karena itu jadi faktor yang saling mempengaruhi," katanya.

Baca juga: Rusuh LP Banceuy, Kepala Keamanan LP dan 3 Sipir Jadi Tersangka Penganiayaan Abah

(jor/miq)