Ratusan Penduduk di Tolikara Mengungsi karena Konflik Antar Warga, Dipicu Dana Desa

Ratusan Penduduk di Tolikara Mengungsi karena Konflik Antar Warga, Dipicu Dana Desa

Wilpret Siagian, - detikNews
Senin, 25 Apr 2016 16:54 WIB
Foto: Wilpret Siagian/detikcom
Jayapura - Ratusan warga Distrik Panaga dan Gika, kabupaten Tolikara, Papua mengungsi setelah rumah-rumah (honai) mereka dibakar akibat konflik warga yang terjadi dikedua distrik tersebut pada tanggal 14-15 April 2016 lalu.

Wakil Bupati Tolikara, Amos Jikwa mengakui adanya kejadian konflik antar warga di distrik Panaga dan Gika itu menyebabkan ratusan warga harus mengungsi di DistrikΒ  Umage. Β 

"Memang benar ada konflik antar warga di Distrik Panaga dan Gika mengakibatkan rumah–rumah warga dibakar," kataΒ  Wakil Bupati Tolikara, Amos Jikwa kepada detikcom di Jayapura, Selasa (25/4/2016) .

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan, kasus bentrok warga itu terjadi akibat dendam lama,Β  terjadi pembunuhan pada Juni 2015 lalu di mana pelakunya hingga saat ini tidak ditemukan polisi. Kemudian pada tanggal 9 April lalu warga menemukan sesosok mayat yang diketahui bernama Denis Wanimbo seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Dinas Kependudukan. Β 

Setelah warga mengetahui Denis Wanimbo meninggal karena dibunuh akhirnya masyarakat setempat melakukan penyerangan terhadap warga Distrik Gika, namun saat itu warga sudah mengungsi ke Distrik Umage, akhirnya mereka melakukan pembakaran rumah-rumah yang ditinggal warga. Β 

"Saya tidak tahu persis berapa jumlah rumah yang dibakar, namun bangunan yang tidak terbakar hanya gereja," katanya Β 

"Jadi konflik antar warga itu tidak ada hubungannya dengan politik, tetapi karena ada dendam lama, kemudian dipicu adanya pembagian dana desa yang tidak merata di masyarakat," tambahnya.Β  Β 

Pasca kejadian itu, Amos Jikwa mengaku dirinya langsung turun ke kampung Gelok, Distrik Gika (kampung korban) saat itu masyarakat sudah berencana untuk melakukan penyerangan kepihak masyarakat Distrik Panaga, namun hal itu dapat diatasi setelah diberikan pengarahan.Β  Β 

"Saat saya bertemu dengan keluarga korban di kampung Gelok, Distrik Gika masyarakat sudah berkumpul untuk melakukan penyerangan, tetapi saya dapat menghalangi mereka dan saya minta agar kasus pembunuhan diserahkan ke Polisi untuk mengusutnya. Masyarakat dapat menerima dan akhirnya tidak terjadi penyerangan balasan," katanya.

Masyarakat sudah berkomitmen, kalau masalah sudah ditangani Polisi, diminta agar pihak kepolisian segera menangkap pelaku dan proses hukum sesuai dengan hukum yang berlaku.

TerkaitΒ  proses perdamaian secara adat, Amos Jikwa mengatakan, Masalah proses hukum adat belum dibicarakan, proses adat akan dilakukan jika pelaku sudah tertangkap dan dilakukan proses hukum. Untuk itu pemerintah kabupaten akan membentuk tim pasca perang warga.

"Kami meminta kepada Menteri Sosial agar memberikan bantuan untuk membangun rumah-rumah warga yang terbakar," kata Amos.

Amos Jikwa mengakui, saat ini kondisi umum situasi keamanan di kabupaten Tolikara kondusif, namun warga di kedua distrik Panaga dan Gika tidak bisa bertemu, sebelum dilakukan acara perdamaian secara adat.Β  (dra/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads