Salah satu penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) bernama Budi Windari mengaku juga mendapat KIS. Budi bahkan mengaku dia memiliki 12 KIS dalam satu keluarga.
"Anak (saya) 10 sama bapak dan saya jadi 12," kata Budi di Pendopo Grha Sabha Swagata, Jl Sri Tanjung, Banyuwangi, Senin (25/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang sudah nikah anak saya 2, tinggal 8 dapat kartu semua. Kalau nggak dapat nggak bisa suntik," katanya.
Wanita yang tinggal di Jl Nias, Kelurahan Lanteng, Banyuwangi Kota ini mengaku senang dengan bantuan yang diberikan pemerintah. Rupanya kartu KIS belum bisa dimanfaatkan keluarganya karena jarang sakit.
"Ya senang, tapi nggak pernah sakit e," tambahnya.
Budi juga mendapat bantuan dari Program Keluarga Harapan (PKH). Bantuan PKH dia manfaatkan untuk membayar biaya pendidikan anaknya yang sekolah setingkat SMA.
"Untuk bayar sekolah anak yang belum saya bayar. Misal LKS, bayar lain-lainnya SPP, nunggak di Aliyah Negeri, SMA yang nunggak dan SMEA Negeri (SMK)," jawabnya.
Hari ini Mensos menyerahkan bantuan PKH bagi ibu-ibu di Kabupaten Banyuwangi. Ada 19.841 keluarga penerima PKH, 50 jiwa lanjut usia, 40 jiwa disabilitas, dan 130.596 keluarga penerima bantuan beras sejahtera.
Khofifah menuturkan tahun ini ibu hamil atau yang memiliki balita hari ini mendapat bantuan sebesar Rp 400 ribu. Kemudian bantuan untuk pendidikan SD sebesar Rp 450 ribu/tahun, untuk SMP sederajat Rp 750 ribu/tahun dan SMA sederajat tahun ini turun sebesar Rp 1 juta. Uang itu turun 4 kali dalam setahun. (ams/trw)