Tewasnya Abah berbuntut ricuh. Lapas Banceuy dibakar narapidana. Mereka marah dan protes atas kematian Abah. Teriakan 'dibunuh-dibunuh' terdengar pada Sabtu (23/4) pagi. Para Napi menuntut keadilan atas tewasnya Abah. Mereka tak percaya kalau Abah gantung diri seperti keterangan petugas Lapas.
Masih pada Sabtu pagi itu Kalapas Banceuy Agus Irianto memberi keterangan. Abah ditangkap petugas karena membawa bungkusan plastik yang disebut narkoba. Abah dibawa ke sel khusus untuk diperiksa, hingga kemudian ditemukan gantung diri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Force, pengakuan dipaksa. Mungkin ada colek colek. Bukan penyiksaan, beda. Ditempelenglah kira kira. Biasa laah," kata Yasonna menjawab pertanyaan wartawan terkait intimidasi tersebut.
Yasonna kemudian menuturkan soal gantung diri Abah. Pria dengan tiga cucu itu gantung diri memakai tali celana. Yasonna menepis kalau Abah dibunuh lebih dahulu.
"Kabelnya itu (yang digunakan untuk gantung diri), dari tali celana. Jadi Kalau bunuh diri itu, kalau sudah mati digantung, berbeda dengan kalau masih hidup digantung. Yang benar kalau gantung diri itu lidahnya keluar dan air mani keluar," ujar Yasonna dalam konferensi pers di kantor Kemenkum HAM, Jl Rasuna Said, Jakarta Selatan.
Misteri kematian Abah ini memang tengah menjadi sorotan. Kekerasan pada Abah kemudian diungkap keluarga. Mereka melihat jenazah Abah ada luka lebam dan luka tusuk. Kecurigaan keluarga harus diberi jawaban. Keadilan harus diberikan pada Abah dan keluarganya.
Kepolisian tentu harus mengusut transparan dan jelas atas kasus ini. Jangan sampai terulang lagi kasus seperti ini, Lapas dibakar. Keadilan harus diberikan pada semua.
Bersandar pada keterangan Kapolrestabes Bandung Kombes AR Yoyol, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan. Polisi menunggu visum. Dan polisi belum menyebut Undang meninggal karena bunuh diri.
(khf/dra)