Sebagaimana keterangan tertulis dari Sekretariat Washingtonian Pro Sandiaga Uno yang diterima detikcom, Senin (25/4/2016), mereka mengadakan kegiatan dukungan untuk Sandiaga yang akan maju di Pilgub DKI 2017.
Kegiatan dukungan digelar di depan Gedung Capitol (Gedung Kongres AS) pada Sabtu (23/4) pukul 14.00 waktu setempat. Mereka menyanyikan lagu 'Indonesia Raya' dan membaca deklarasi dukungan. Poster-poster dukungan juga mereka junjung, bertuliskan 'Menuju Jakarta yang Etis Dinamis, dan Humanis', 'Pemimpin Harus Progresif Bukan Represif', dan 'Let's Make Jakarta Liveable and Civilized For All'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Poster dukungan untuk Sandiaga (Dok. Washingtonian Pro Sandiaga Uno) |
Mereka menilai situasi politik di Ibu Kota Indonesia beranjak tak kondusif karena terkesan memecah-belah. Maka mereka merekomendasikan Sandiaga sebagai tokoh yang bisa diterima semua golongan untuk memimpin Jakarta.
"Mendukung sepenuhnya Sandiaga Uno sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta untuk periode 2017-2022. Sandiaga Uno mengenyam pendidikan MBA-nya di Washington DC dan lulus dengan nilai Summa Cumlaude (dengan GPA 4.0) dari The George Washington University," kata penggawa Washingtonian Pro Sandiaga Uno, Dutamardin Umar.
Sandiaga, selain cumlaude, juga dinilai berkepribadian santun. Politisi Partai Gerindra itu punya integritas dan berpihak pada rakyat kecil. Meski sudah sukses berbisnis, dia masih bersedia mengurusi Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI).
"Sandiaga juga masih bersedia menduduki jabatan sebagai Ketua APPSI (Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia), menunjukkan bahwa Sandiaga merupakan sosok pemimpin yang punya perhatian terhadap nasib dan kehidupan rakyat kecil, khususnya pengembangan usaha kecil dan menengah," kata Dutamardin.
Masyarakat Indonesia di Washington DC ini juga berharap agar Pilgub DKI 2017 tak menjadi ajang divide et impera. Mereka ingin agar para politisi sadar bahwa persatuan dan kesatuan harus tetap dijaga, apapun yang terjadi.
"Kami mendesak kepada elite politik agar sebisa mungkin menghindarkan timbulnya perpecahan atau pertikaian antarkelompok kepentingan, khususnya terkait SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan)," kata dia. (dnu/dnu)












































Poster dukungan untuk Sandiaga (Dok. Washingtonian Pro Sandiaga Uno)