Lapas Banceuy Selidiki Tali yang Digunakan Gantung Diri oleh Napi

Lapas Banceuy Selidiki Tali yang Digunakan Gantung Diri oleh Napi

Elza Astari Retaduari - detikNews
Minggu, 24 Apr 2016 06:28 WIB
Lokasi Lapas Banceuy usai rusuh. (Foto: Baban/detikcom)
Jakarta - Kerusuhan terjadi di Lapas Banceuy, Bandung, menyusul tewasnya napi bernama Undang Kosim (54) di ruang isolasi. Para napi tidak percaya Undang tewas dengan cara gantung diri.

Undang dibawa ke ruang isolasi karena dicurigai melakukan transaksi narkoba dari luar lapas. Pria yang akrab disapa Abah itu dalam dua bulan ke depan disebut sudah akan bebas dari hukumannya.

"Yang bersangkutan diisolasi karena dicurigai memasukkan narkoba dari luar saat dia kerja di halaman lapas," ungkap Kadiv Lapas Kemenkumham Jabar Agus Toyib dalam perbincangan dengan detikcom, Minggu (24/4/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Undang bersama sejumlah napi lain dibawa masuk ke ruang isolasi. Peristiwa berawal saat petugas memeriksa napi karena dicurigai membawa narkoba. Karena pada Jumat (22/4) siang, petugas melihat seorang napi memegang plastik berwarna hitam.

Lalu penggeledahan dilakukan namun tidak ditemukan barang bukti yang sebelumnya dicurigai. Petugas pun memeriksa 7 orang dan satu di antaranya positif narkoba. Namun napi ini tidak mau mengaku sehingga dibawa masuk ke sel isolasi.

Pada sekitar pukul 24.00 WIB, petugas disebut baru mengetahui salah satu napi yang berada di sel isolasi tewas gantung diri. Kabar ini lah yang menjadi pemicu amukan ratusan napi Lapas Banceuy.

"Ruang isolasi itu kan terpisah dari ruang blok hunian napi, tidak terlihat oleh kerumunan napi. Dan saya dilapori Kalapas pukul 01.00 WIB dini hari bahwa yang bersangkutan bunuh diri dan sudah ditangani pihak kepolisian," jelas Agus.

Tentang tali yang digunakan Undang untuk menggantung dirinya, Agus mengatakan hal itu tengah diselidiki. Dia tidak merinci apakah saat dimasukkan sel isolasi, Undang membawa tali itu atau sudah berada di dalam ruangan atau tidak. Kini tali tersebut sudah diamankan pihak kepolisian.

"Masih diselidiki," singkatnya.

"Semua alat bukti yang berkaitan dengan meninggalnya napi tersebut diserahkan kepada pihak kepolisian," imbuh Agus.

Kabar tewasnya Undang ternyata diterima beda oleh napi lainnya. Mereka menuding sipir melakukan penganiayaan sampai Undang tewas. Ratusan napi melakukan penyerangan mendadak sekitar pukul 06.30 WIB ketika sel dibuka.

Sekitar 300-400 napi merangsek maju menyerang petugas. Pelemparan batu pun dilakukan. Hingga kerusuhan berujung pada pembakaran bangunan kantor administrasi Lapas Banceuy. Keadaan lapas sempat tak terkendali, beberapa kendaraan menjadi korban pembakaran para napi yang mengamuk.

Rekan Undang di Blok B Kamar III, Agus Kriswanto (26) sebelumnya menyatakan tidak percaya jika kawannya itu tewas gantung diri. Sebab untuk masuk ke sel isolasi, napi tidak diperbolehkan membawa apapun. Ia mendengar bahwa Undang tewas gantung diri dengan kabel.

"Masuk sel pengasingan itu enggak boleh membawa apa-apa. Abah katanya gantung diri pakai kabel panjang. Setahu saya, Abah sehat-sehat saja sebelumnya. Dia dua bulan lagi bebas. Nah, jangankan sarung, di dalam sel itu enggak ada apa-apa. Saya saja cuma memakai kaus dan celana pendek," beber Agus Kriswanto marah, Sabtu (23/4).

Agus dan teman-teman napi lainnya pun meyakini bahwa temannya itu tewas akibat kekerasan yang dilakukan oknum sipir. "Bukan gantung diri, tapi dibunuh!" tuding salah seorang napi lainnya. (elz/dhn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads