Soal Kerusuhan Lapas Banceuy, Kapolri: Hampir Semua Lapas Overload

Soal Kerusuhan Lapas Banceuy, Kapolri: Hampir Semua Lapas Overload

Wisnu Prasetiyo - detikNews
Sabtu, 23 Apr 2016 18:32 WIB
Lapas Banceuy hancur usai kerusuhan (Foto: Erna Mardiana/detikFoto)
Jakarta - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti angkat bicara soal kerusuhan di Lapas Banceuy, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Jawa Barat. Dia akan bicara dengan pihak-pihak terkait untuk langkah pengamanan lanjutan.

"Nanti dibicarakan sama Menkum HAM (Yasonna Laoly) gimana pengamanan selanjutnya," ujar Badrodin di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (23/4/2016). Badrodin di Lanud Halim untuk menjemput Presiden Jokowi yang baru kembali dari Eropa.

Badrodin tak menyinggung soal apa penyebab kerusuhan di lapas tersebut. Sejauh ini ada dua versi yang beredar. Versi napi, salah satu rekannya, Undang Kosim (54), meninggal secara tidak wajar di dalam sel. Sementara Kalapas Banceuy Agus Irianto menyebut Undang meninggal karena gantung diri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(Baca juga: Begini Cerita Soal Napi Tewas Gantung Diri yang Picu Rusuh Lapas Banceuy)

Badrodin lebih menyoroti lapas yang menurutnya saat ini sudah melebihi kapasitas. Hal itu memicu kerawanan di dalam penjara, seperti bom waktu yang kapan saja bisa meledak.

"Karena memang hampir seluruhnya lapas ini overload sehingga harus dicari jalan keluarnya supaya tidak terlalu banyak tekanan-tekanan. Karena bagaimanapun juga kalau overload secara psikologis akan menekan, fasilitas terbatas, sehingga ini tambah kerawanan di dalam," jelas Badrodin.

Badrodin menyebut, pihak kepolisian juga turut menjadi korban dalam peristiwa kerusuhan yang terjadi di Lapas Banceuy pada Sabtu (23/4) pagi tersebut.

"Terluka karena kita harus tanggulangi secara keras supaya tidak berkembang. Kalau tidak (ditanggulangi keras) akan berkembang. Itu kalau luka risiko," imbuhnya.

(Baca juga: Menkum HAM Yasonna Tuding PP Soal Remisi Picu Rusuh di Lapas) (hri/hri)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads