Memperingati hari bumi, ratusan mahasiswa UGM menggelar aksi simpati untuk mengingatkan pentingnya menjaga dan merawat bumi. Para mahasiswa ini menggelar aksi longmarch sambil membagikan bibit pohon dan memungut sampah di jalan Malioboro, Yogyakarta, Sabtu (23/4/2016).
Mereka juga membawa seekor ular sanca yang dikalungkan sambil berjalan dari kantor Dinas Pariwisata DIY Jl Malioboro menuju Titik Nol Kilometer Yogyakarta. Berbagai atribut simbol cinta pada bumi mereka kenakan. Seperti baju dari sampah, atribut dari daun-daun, plastik, dan lain-lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korlap aksi, Dian Maulik, mengatakan sebanyak 450 bibit pohon kepada masyarakat. Bibit pohon yang dibagikan seperti gayam, petai, asem jawa, dan kemiri.
Mahasiswa juga memunguti sampah di jalanan (Foto: Edzan/detikcom) |
"Ini untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya pohon. Apalagi di Yogya sekarang sudah mulai ada banjir, ini karena pohon yang berkurang dan di Malioboro ini pohonnya juga masih kurang," kata Dian Maulik di Jalan Malioboro, Yogyakarta.
Mahasiswa menyerukan perlunya memperluas ruang terbuka hijau dengan mengadakan penghijauan atau reboisasi. Ruang terbuka hijau banyak memilik manfaat di antaranya mengurangi emisi karbon yang ditimbulkan oleh limbah industri, lalu lintas, maupun pembakaran fosil, mengatur tata kelola air tanah dan menambah ketersediaan oksigen. Oleh karena itu, langkah awal untuk menjaga bumi adalah dengan menaman pohon. (aan/aan)












































Mahasiswa juga memunguti sampah di jalanan (Foto: Edzan/detikcom)