Guru Besar UIN Sunan Kalijaga: Kang Yoto Itu Manusia Anomali

Guru Besar UIN Sunan Kalijaga: Kang Yoto Itu Manusia Anomali

Bagus Kurniawan - detikNews
Sabtu, 23 Apr 2016 15:21 WIB
Foto: Bagus Kurniawan
Jakarta - Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof Dr Abdul Munir Mulkan mengibaratkan kepimimpinan Bupati Bojonegoro Suyoto atau lebih dikenal dengan panggilan Kang Yoto itu sebagai manusia anomali. Dia pun mengaku bingung dengan waktu tidur atau jam istirahat Kang Yoto, karena kegiatan yang banyak hingga larut malam.

"Yoto itu manusia anomali, dia juga sudah banyak nabrak, seperti urusan protokoler juga dibuat mudah sehingga siapa saja orang bisa ketemu dengannya," papar Abdul Munir Mulkan dalam acara peluncuran buku "Resonansi Kepemimpinan Transformatif Kang Yoto" di Grahatma Semesta Dusun Plaosan, Desa Tlogoadi, Mlati, Sleman, Sabtu (23/4/2016). Buku tersebut ditulis oleh Cahyo Suryanto.

Munir kemudian mencontohkan suatu hari Jumat siang, ketika ada rapat atau pertemuan dengan kepala-kepala dinas di lingkungan Kabupaten Bojonegoro, saat dia duduk di dekat Kang Yoto, tiba-tiba ada seorang nenek-nenek yang langsung duduk di samping bupati.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nenek itu mengatakan kalau ada tetangganya yang punya utang tapi tidak membayar. Kang Yoto setelah itu menelepon kepala desa untuk membantu menyelesaikannya," katanya.

Profesor Abdul Munir Mulkan (kiri) bersama Buya Syafii Maarif (kanan). (Bagus Kurniawan/detikcom)

Menurut Munir, hal itu menandakan betapa dekatnya dia dengan rakyatnya tanpa ada sekat-sekat pembatas. Bahkan dengan banyak pengamen yang ada di Bojonegoro dia juga mengenalnya.

"Soal tidur jam berapa, itu yang saya sampai sekarang tidak tahu melihat jadwalnya yang padat sekali," katanya.

Munir melihat Yoto juga mempunyai kemampuan berkomunikasi dengan baik. Hal itu ditunjukkan dengan kemampuan meyakinkan banyak orang.

Dia mengatakan dirinya mengenal Kang Yoto pada tahun 1990-an di Malang. Dengan nada bergurau dia melihat banyak perubahan terhadap Yoto.

"Dia dulu tidak secerdas seperti sekarang ini, dan saya melihat berbagai karya yang dilakukan saat memimpin Bojonegoro," paparnya.

Munir yang saat ini sedang menyelesaikan tulisan mengenai Kang Yoto itu sudah beberapa kali datang untuk mewawancarai banyak orang. Bahkan dia sempat mewawancarai orang-orang yang dulunya anti Yoto, namun saat ini justru pro dan menjadi murid Yoto.

(bgs/tor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads