"Jatuhnya harga minyak dunia, berakibat pelemahan ekonomi Saudi yang 75%ditopang komoditas minyak bumi. Dan sanksi terhadap SBG akibat jatuhnya crane di Masjidil Haram, menjadi alasan PHK bagi TKI yang bekerja di bawah bendera SBG," ujar asisten staf khusus Kemnaker yang membantu mengurus asuransi TKI di Mitradana dan Jasindo, Lili Pujiastuti kepada wartawan, Jumat (22/4/2016).
Menurut dia, saat ini pihaknya sudah membantu sekitar 112 TKI yang mengajukan klaim asuransi di Mitra Dana. Sebanyak 74 orang dari mereka sudah dapat mencairkan asuransinya, sisanya masih dalam proses pelengkapan berkas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Data yang kami miliki, di Mitra sendiri, ada 1.879. Sebagian belum pulang dan sebagian belum melengkapi dokumen, yang sudah pulang dan lengkap dokumennya sudah bisa mengambil asuransinya. Sementara untuk asuransi Jasindo sendiri, data kita mencatat ada sekitar 7.000 TKI. Yang sudah mengajukan klaim sekitar 100 orang dan belum ada cair karena menunggu kelengkapan dokumen," terang dia.
Saat ini, Kementerian Ketenagakerjaan melalui PTKLN terus melakukan rapat kordinasi dengan berbagai kalangan, khususnya pihak Kemenlu, PPTKIS yang menempatkan dan pihak asuransi.
Diharapkan dengan terus melakukan koordinasi dan komunikasi yang intensif ini, problem TKI yang bekerja di perusahaan Saudi Bin Laden Group dapat segera diselesaikan dengan baik.
"Kami terus melakukan koordinasi dengan semua pihak, termasuk dengan pihak KBRI, KJRI, Atneker dan semaunya. Kami berharap Pihak KJRI lebih aktif dan bisa juga jemput bola problem TKI di sana. Yang pasti, kami akan terus mengawal bersama dengan lantai 4 (Dirjen Binapentasker). Kami membuka hotline dan online," ujarnya.
(try/fdn)











































