Hal itu diungkapkan Daffa ketika bertemu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di rumah dinas Gubernur Jateng, Puri Gedeh. Ganjar bertanya kapan akan menghadang lagi pemotor di trotoar.
"Katanya sudah digantikan polisi, kalau polisinya bohong ya tak nganukan lagi. Belum tak lihat ada ndak polisinya," jawab Daffa, Jumat (22/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di seberang ada tendanya (tenda polisi) enggak ada orangnya, ada mejanya," tutur Daffa polos.
Sementara itu pihak kepolisian sebelumnya berjanji akan menempatkan petugas di sekitar Kalibanteng, pembangunan pos polisi di sana juga masih dalam tahap perizinan. Selain itu nenek Daffa, Murti (67) juga khawatir dengan aksi cucunya yang berbahaya jika ada pengendara yang lepas emosi.
Ganjar mengatakan, sesuai dengan keterangan Murti, Daffa memang hiperaktif dan perlu pengarahan. Ganjar memberikan apresiasi tindakan berani Daffa dan bisa menampar orang-orang dewasa yang tak taat aturan.
"Kata neneknya dia hiperaktif. Energi dia perlu diarahkan. Setidaknya dia 'mencubit', 'mencuri' perhatian seluruh orang dengan kepolosannya untuk tertib dong. Ini bukan kritik lagi, ini 'ngampleng' (menampar)," tegas Ganjar.
Dalam pertemuan, Ganjar memberikan satu set buku ensiklopedia karena Daffa punya hobi menonton acara televisi dokumenter pengetahuan. Selain itu Ganjar juga merelakan pajangan miniatur kapal Raden Patah di terasnya karena melihat Daffa antusias dan punya cita-cita menjadi pelaut.
"(Buku) Bisa dia simpan dia baca, biar tidak Einstein disebut Paijo. Saya meyakini Daffa suka ilmu pengetahuan. Kapal tadi adaΒ surprise cita-cita jadi pelaut, kayaknya mintanya sungguh-sungguh dan sepertinya lebih suka dari pada bukunya, haha," terang Ganjar.
(alg/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini