Teten Masduki: Humas Pemerintah Jangan Kalah dengan Swasta

Teten Masduki: Humas Pemerintah Jangan Kalah dengan Swasta

Ray Jordan - detikNews
Jumat, 22 Apr 2016 17:14 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki (Foto: Agung Pambudhy/detikFoto)
Jakarta - Konvensi Kehumasan 2016 yang diikuti oleh praktisi humas pemerintah, baru saja dilaksanakan. Kepala Staf Presiden (KSP) Teten Masduki berharap, kinerja humas pemerintah tak kalah dengan humas swasta.

Teten mengatakan, kehumasan saat menjadi divisi penting di sebuah lembaga. Terlebih di era saat ini di mana masyarakat membutuhkan banyak informasi yang akurat dan cepat.

"Kehumasan pemerintah sekarang menjadi sangat penting. Karena keterbukaan informasi menjadi sebuah keharusan. Masyarakat sekarang butuh pelayanan yang cepat, butuh informasi yang cepat. Dan saya kira kehumasan itu bagian dari itu. Jangan ditafiskrkan kehumasan hanya untuk membangun citra positif pemerintah, tetapi yang lebih utama itu memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat," kata Teten saat jumpa pers di kantornya, Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (22/4/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teten mengatakan, fungsi kehumasan itu sudah sesuai dengan apa yang diamanatkan di dalam undang-undang. Di mana publik berhak mendapatkan akses informasi yang luas dari pemerintah.

"Sesuai UU informasi publik, pemerintah punya kewajiban dua hal, pertama memberikan informasi dan kedua memberikan akses lebih luas kepada siapa saja yang butuh informasi publik," kata Teten.

Selain itu, kata Teten, kehumasan berperan untuk mebangun persepsi publik terhadap pemerintah. Terlebih dalam menghadapi era persaingan global seperti saat ini.

"Ini persepsi pemerintah di masyarakat dan di mata dunia menjadi sangat penting di era persaingan global saat ini. National branding menjadi perhatian di banyak negara. Intinya, kalau kita mau mengundang investasi asing ke Indonesia untuk mengatasi pengangguran yang tinggi. Kalau persespi negatif orang enggak akan mau. Ini kita sedang siapkan suatu upaya untuk membangun national branding kita. Tidak bisa dilepaskan dari peran-peran kehumasan," jelas Teten.

"Memang ini harus diperkuat. Dan Presiden juga sudah memberikan arahan terkait ini," tambahnya.

Teten pun mengkritisi kinerja kehumasan pemerintah. Menurutnya selama ini humas pemerintah selalu terjebak dalam menyampaikan informasi yang baku tanpa menjelaskan konteksnya.

"Saya lihat di humas pemeirntah itu hanya menyampaikan pembangunan infrastruktur saja tanpa memberikan konteksnya apa. Kita perlu setiap langkah pemerintah mendapat dukungan dari masyarakat. Banyak kegagalan menyampaikan informasi, kemudian bentrok dengan masyarakat," papar Teten.

Untuk itu, dia menuntut agar humas pemerintah mampu bekerja lebih baik. Terlebih saat ini baru saja direkrut sekitar 46 Tenaga Humas Pemerintah (THP). Para praktisi baru ini diharapkan mampu membawa sebuah terobosan baru bagi kehumasan pemerintah dan mampu bersaing dengan humas swasta dalam hal kinerja.

"Jadi dalam era demokrasi, kehumasan menjadi sangat penting untuk membangun pemerintah yang tranparan, responsif dan partisipatif," kata Teten.

"Karena Presiden pernah bilang, ini kok humas pemerintah beda dengan yang swasta. Beda jauh. Yang swasta cantik-cantik, rapi, menarik, tapi yang pemerintah sudah ompong-ompong. Ini kenapa? Harusnya kan humas pemerintah ini jadi front office, harus menarik, tidak perlu cantik tapi menarik dan berwawasan luas. Ini sudah lah tua, judes, susah dihubungi lagi," kata Teten sambil tertawa. (jor/hri)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads