"Ya pasti kalau hujan, bertepatan dengan laut lagi pasang maka Jakarta tergenang. Saya sudah ngomong berkali-kali," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (21/4/2016).
Air laut yang pasang membikin permukaan sungai juga naik. Dalam kondisi demikian, pompa air tidak akan bisa bekerja maka muncul genangan di mana-mana akibat permukaan air laut dan sungai naik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fenomena La Nina juga turut mempengaruhi banjir Jakarta. Anomali cuaca itu membikin hujan deras turun. Fenomena alam ini bakal berlangsung hingga Februari 2017.
"Karena itu kan menghadapi La Nina kan. Jadi kita lihat saja, April kan masih hujan gede. Jadi ini model hujan gede masih terus berlangsung sampai Februari tahun depan," kata Ahok.
Ada pula banjir yang disebabkan penyempitan sungai. Ini banyak terjadi di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Sungai atau Kali Krukut misalnya, air di situ meluap karena belum dinormalisasi. Penduduk yang menempati bantaran sungai belum direlokasi karena rumah susun belum siap. Sama halnya dengan Sungai Pesanggrahan yang mengalami penyempitan.
"Lebar Sungai Pesanggrahan itu 60 meter kok, tapi tinggal 15 meter. Mau enggak mau saya mesti lebarin. Orang pada tinggal di situ, jadi masalah," kata Ahok.
Ada pula sebab lainnya, yakni tersendatnya aliran air. "Memang ada beberapa masalah lumpur (yang menyumbat)," kata Ahok. (dnu/aan)