Kesepakatan soal SDGs menunjukkan satu tekad bangsa-bangsa di dunia untuk bersama-sama sesuai dengan potensi dan kondisi negara masing-masing untuk membangun yang tidak hanya untuk kepentingan generasi saat ini tetapi juga generasi dimasa depan.
Bojonegoro di bawah arahan langsung dari Bupati Suyoto dengan taktis strategis menyambutnya dengan persiapan-persiapan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kang Yoto juga menyiapkan rencana regulasinya di daerah ( konon katanya Perpres implementasi SDGs ini masih diperdebatkan di Pusat). Perencanaan itu tercantum di RPJMD. Jika ada yang kurang memenuhi terkait SDGs ,Nawa Cita dan RPJMN maka dilakukan review RPJMD.
"Semua data kami analisis dan sinkronisasi dengan holistik dan berhati hati , pengumpulan data kami didukung oleh kelompok Dasa Wisma ( kelompok ibu-ibu yang sangat peduli dengan pembangunan di daerah mereka). Kami mengharuskan SKPD membuat Kerangka acuan kegiatan (KAK) yang harus berdasarkan program prioritas termasuk yang ada pada 17 tujuan SDGs, kami mengajak semua stake holder yang ada di Bojonegoro untuk berpartisipasi mendukung hal ini ( karena muata lokal daerah pada SDGs sangatlah dipentingkan)," kata Kang Yoto.
Hasil sinkronisasi data sesuai 17 tujuan SDGs, dalam posisi yang cukup baik. Seperti penanggulangan kemiskinan dibawah 14 % walaupun masih dibawah Jawa Timur maupun nasional tapi sudah on the track, penanggulangan kelaparan menunjukkan hasil yang baik yaitu mencapai 61% , variabel kesehatan menunjukkan hal yang mendukung dan demikian juga seluruh indikator juga yang lainnya seperti terciptanya smart city secara bertahap, penggunaan migas yang bijak dan indeks gini sebesar 0,24 yang menunjukan ketimpangan yang rendah dan menunjukkan pembangunan yang inklusif sesuai filosofi dasar SDGs.
Pada tanggal 22 Maret tahun 2016, Kang Yoto secara resmi meluncurkan kesatuan tekad sebagai satu-satunya kabupaten/kota yang pertama menyatakan siap menimplementasi SDGs dengan sebaik-baiknya. Acara ini yang dihadiri lebih dari 500 orang wakil komponen masyarakat termasuk NGO lokal dan tokoh masyarakat serta perwakilan legislatif, juga generasi muda di Bojonegoro.
"Semua ini demi kesejahteraan rakyat Bojonegoro dan generasi masa depan sumber daya manusia Bojonegoro, terlindungnya sumber daya alam untuk masa depan Bojonegoro untuk Indonesia dan dunia," pungkas Kang Yoto menyampaikan harapannya.
Menjelang Pilgub DKI tahun 2017, banyak pihak mendorong kepala daerah yang berhasil membangun daerah untuk maju. Bahkan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berharap kepala daerah yang sukses ikut meramaikan Pilgub DKI supaya warga Ibu Kota punya banyak pilihan calon kepala daerah.
Ada beberapa kepala daerah yang dinilai berhasil memimpin daerahnya antara lain Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo, Bupati Bojonegoro Suyoto, Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Wali Kota Pangkal Pinang Irwansyah, dan Wali Kota Malang Moh Anton. Memang tak semuanya menyatakan siap maju Pilgub DKI, namun prestasi mereka memimpin daerah menjadi nilai plus jika mereka maju ke jenjang lebih tinggi. Siapa bakal jadi cagub DKI terbaik?
(van/trw)











































