Risma Bangun Kampung Seni di Tepi Kalimas untuk Ikon Baru Surabaya

Mencari Cagub DKI Terbaik

Risma Bangun Kampung Seni di Tepi Kalimas untuk Ikon Baru Surabaya

Zaenal Effendi - detikNews
Kamis, 21 Apr 2016 11:50 WIB
Foto: Zainal Effendi/detikcom
Surabaya - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, terus berupaya ingin mengenalkan Kota Pahlawan dengan membuat ikon hingga menciptakan destinasi wisata baru. Setelah kawasan wisata pesisir Bulak, kini Risma ingin Surabaya juga dikenal sebagai kota seni lukis.

Hal ini terlihat dengan mulai dibangunnya kampung seni yang berlokasi di samping Sungai Kalimas, tepatnya di area eks jogging track belakang SMU Trimurti. Bahkan, pengerjaannya terus dikebut.

"Aku berharap, kampung seni itu nantinya menarik perhatian wisatawan. Selain bisa beli lukisan, wisatawan juga bisa menikmati Kalimas yang melegenda," ujar Risma pada detikcom, Kamis (21/4/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemilihan lokasi kampung seni, ungkap Risma dikarenakan jalur yang dulunya berfungsi sebagai jogging track hingga tembus ke Jalan Yos Sudarso tidak lagi berfungsi karena tepat di belakang Gedung Negara Grahadi di bangun pagar tertutup.

"Daripada dijadikan tempat parkir, kita buat yang berguna dan bermanfaat serta bisa menjadi salah satu ikon destinasi baru," imbuh Risma.

Kampung seni itu, lanjut Wali Kota perempuan pertama dalam sejarah Pemerintahan Kota Surabaya ini, akan dimanfaatkan semua seniman dari berbagai genre.

"Di situ nanti semua seniman bisa berkumpul, jual lukisan ataupun karya seni yang lain," ungkap pejabat kelahiran Kediri, Jawa Timur ini.

Foto: Zainal Effendi/detikcom

Ia juga berharap Kampung Seni akan mampu meningkatkan geliat seni di Kota Pahlawan. Kampung Seni itu nantinya juga akan menjadi ikon baru pariwisata dari Surabaya.

Di Kampung Seni itu nantinya akan dibangun dinding atau wall yang memanjang yang berfungsi untuk mewadahi para penggemar mural. "Nanti saya libatkan untuk menggambar agar lokasi Kampung Seni semakin menarik dan berwarna. Kemarin mereka (seniman mural) dari berbagai kelompok wes tak kelumpukno (sudah say kumpulkan)," ungkap dia.

Risma juga menegaskan dirinya tidak anti mural. Namun ia akan menghapus salah satu genre melukis itu jika mural yang menyerang nama seseorang, organisasi dan untuk menjatuhkan tentu akan saya hapus.

Sebaliknya Risma memuji karya mural yang cukup memiliki cita rasa seni dan nyaman dilihat di tempat-tempat yang tidak merusak wajah kota atau bangunan milik seseorang.

"Saya kasih tempat untuk mural, ada beberapa spot yang pasti disukai oleh mereka untuk digambar tapi yo jangan ngawur atau isinya menyerang person, " ujar Risma.

Di Kampung Seni yang pintu masuknya melalui Jalan Simpang Dukuh itu, Pemkot Surabaya tengah mencarikan solusi untuk gerobak-gerobak sampah yang setiap hari memenuhi terminal sampah sementara itu. "Iya itu lagi kita cari solusinya, gerobak sampahnya banyak," pungkas dia.

Dalam beberapa tahun terakhir, Surabaya termasuk kota yang dinamis. Mulai dari infrastruktur hingga SDM. Tak heran, Risma dinilai berprestasi dan mendapat penghargaan nasional dan internasional.

Oleh sejumlah kalangan, Risma dianggap pantas maju ke Pilgub DKI. Bahkan PDIP sempat menyebut, partai bisa mengajukan Risma sebagai cagub DKI. Baca: PDIP DKI: Risma Bisa Ditugaskan ke Pilgub DKI

Selain Risma, ada beberapa kepala daerah yang dinilai berhasil memimpin daerah antara lain Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo, Bupati Bojonegoro Suyoto, Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Wali Kota Pangkal Pinang Irwansyah, dan Wali Kota Malang Moch Anton.

Tak semuanya menyatakan siap maju Pilgub DKI, namun prestasi mereka memimpin daerah menjadi nilai plus jika maju ke jenjang lebih tinggi. Siapa bakal jadi cagub DKI terbaik? (ze/trw)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads