Indah dan Nyamannya Central Park, Taman Kota Ikonik Kota New York

Laporan dari New York

Indah dan Nyamannya Central Park, Taman Kota Ikonik Kota New York

Fajar Pratama - detikNews
Kamis, 21 Apr 2016 10:29 WIB
Foto: Fajar Pratama/detik
New York - Jakarta akan memiliki taman kota di kawasan Senayan yang sampai saat ini masih dalam tahap perencanaan. Ibukota bisa mencontoh New York yang memiliki Central Park sebagai salah satu pusat aktivitas masyarakat di tengah kota metropolitan.

Didirikan pada 1857 Central Park membentang dengan luas 315 hektar di kawasan Manhattan New York City. Sangat-sangat luas untuk ukuran hutan di tengah kawasan urban.

Central Park merupakan taman kota dengan jumlah pengunjung tertinggi di Amerika Serikat. Taman yang dikepung oleh gedung-gedung pencakar langit ini juga memegang rekor sebagai taman yang paling sering masuk dalam latar suatu film.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Capaian di atas sebetulnya tidak mengherankan jika melihat sendiri seperti apa Central Park. Seperti yang terlihat pada Rabu (20/4/2016) siang, taman seluas itu didesain sedemikian rupa sehingga tampak begitu menarik, tidak monoton. Ada jalanan utama yang bisa dilintasi kendaraan roda empat. Ada jalanan bercabang yang bisa dilalui sepeda, pejalan kaki atau kereta kuda.
Foto: Fajar Pratama

Central Park juga dibagi menjadi beberapa sektor di mana setiap sektornya memiliki tema tertentu lengkap dengan wahana khusus seperti hallet nature sanctuary, chess checkers house, carousel dan heckscher playground. Akan terasa berbeda bila berada di sektor satu dengan lainnya. Tidak akan terasa membosankan.

Dan bukan hanya daratan yang ditawarkan Central Park. Taman yang didesain oleh Frederick Law Olmsted dan Calvert Vaux ini juga memiliki dua danau besar yang bisa diakses dengan perahu dayung. Jembatan-jembatan yang menghubungkan daratan dengan perairan di Central Park dibuat dengan gaya menarik.

Namun pemandangan pada Rabu siang ini berbeda dengan penampilan Central Park pada kebanyakan sinema di mana taman ini tampak begitu hijau dan rindang. Pada pertengahan April ini, New York masih berada di musim semi, pohon-pohon di Central Park meranggas di sana-sini.

Meski begitu, Central Park tetap dipadati pengunjung. Kebanyakan dari mereka adalah pelancong, warga lokal dan pekerja kantoran yang ada di kawasan Manhattan.

Aneka Aktivitas

Banyak dari mereka yang memilih duduk-duduk santai di bangku-bangku sambil membaca, makan siang atau bercengkerama dengan kolega. Ada yang berbaring di rerumputan sambil menikmati terik matahari di tengah suhu New York yang relatif dingin.

Di sudut Central Park yang lain, tampak tim baseball sedang berlatih. Warga lain yang sedang melintas pun mengerumuni sesi latihan dari jenis olahraga yang sangat digemari di Amerika Serikat ini.
Foto: Fajar Pratama

Ada juga pengunjung yang memilih untuk menonton pertunjukan musik yang ditampilkan musisi jalanan di sejumlah spot yang ada di Central Park. Mereka memang musisi jalanan, tapi jangan salah, kualitas vokalnya tak bisa diremehkan sampai-sampai banyak yang berdecak kagum.

Pengunjung Central Park ada pula yang memilih untuk mengelilingi taman ini tanpa berkeringat. Mereka menyewa kereta kuda dengan tarif 50 dollar per menit.

Seperti halnya dengan aktivitas, dandanan penikmat Central Park sangat beragam, mulai dari kaum berdasi hingga mereka yang tampak begitu sporty.
Foto: Fajar Pratama

Luas, Rapi dan Bersih

Karena saking luasnya, tak jarang ada orang yang tersesat di Cental Park. Ada juga yang jeli melihat ini sebagai peluang yakni dengan cara menjual peta Central Park.

"Untuk mengelilingi taman ini kurang lebih diperlukan lima jam untuk jalan kaki. Bisa lebih lama jika Anda tersesat. Anda harus pahami petanya. Tak sedikit yang tersesat di tengah taman," kata Hillary, seorang penjual peta di Central Park yang memasang tarif 2 dollar per lembar peta.

Meski begitu luas dan dipadati pengunjung, Central Park tampak begitu bersih. Tak terlihat ada sampah berserakan. Satu sampah pun jarang sekali tampak. Padahal petugas kebersihan juga jarang terlihat.
Foto: Fajar Pratama

"Sudah dibiasakan agar menjaga taman tetap bersih. Ada denda bagi mereka yang ketahuan membuang sampah sembarangan," kata Hillary.

Di dalam taman ini terdapat banyak penjual makanan cepat saji di vendor-vendor portable. Ada beberapa vendor memasang papan 'Keep The Park Clean'.

Membandingkan Central Park dengan taman kota Senayan yang baru akan dibangun jelas bukan apple to apple mengingat luas lahan yang jauh berbeda. Namun melihat bagaimana fungsi taman seperti Central Park sebagai pusat aktivitas warga bahkan juga pelancong, bisa kiranya hal itu dijadikan bahan acuan.

(fjp/Hbb)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads