Ganjar mengatakan, aksi Daffa bisa jadi pelajaran berharga dan membuat malu orang-orang dewasa yang masih bandel melanggar aturan lalu lintas. Pihak berwajib termasuk kepolisian juga menurut Ganjar seharusnya ikut merasa malu dan harus ada perbaikan.
"Anak usia 9 tahun bisa melakukan reaksi sosial luar biasa dan itu mestinya yang tua malu. Sehingga semuanya perbaikan bisa bergerak dengan cepat," kata Ganjar, Rabu (20/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ganjar juga memuji aksi berani Daffa, meski demikian tidak perlu berlebihan dan cukup mengambil hikmah dari keberanian itu. Perbuatan Daffa itu juga menunjukkan aksi sosial yang tidak hanya bicara saja namun diwujudkan dengan tindakan.
"Menurut saya luar biasa ada anak yang berani mengungkapkan kebenaran. Saya mendapatkan masukan banyak melalui media sosial, SMS, 'itu Pak Gub, dihormati, dihargai'. Ya, kita memang perlu menghormati dan menghargai tapi kita tidak perlu berlebihan. Dari kejadian DaffaΒ menunjukan kepada kita semua anak kecil itu berani, lho. Jadi yang lain tidak hanya ngomong harus berani juga," tandasnya.
Ia juga berharap agar pihak berwajib mulai memperbaiki diri berkaca dari aksi yang dilakukan Daffa. Jika sebelumnya kepolisian menganggap yang dilakukan memiliki kesalahan, Ganjar menegaskan harus ada perbaikan sistem dari pihak berwajib, dan yang dilakukan Daffa menurutnya benar terutama jika melihat dari usia Daffa.
"Kemarin polisi berkomentar Daffa juga salah dan harusnya dia lapor. Anak kecil, to? Karena sistem pelaporanya enggak ada. Daffa bener buat saya," tegasnya. (alg/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini