Namun dia berharap agar Satgas Tinombala bisa secepatnya menangkap Santoso dan kelompoknya. Pekan lalu Badrodin datang langsung ke Palu untuk mengevaluasi perburuan kelompok Santoso. Dari hasil evaluasi tersebut disimpulkan bahwa Satgas Tinombala perlu memperbaiki taktik di lapangan.
"Tidak semudah itu (menangkap Santoso). Yang mau ditangkap berusaha menghindar. Kemarin saya evaluasi ke sana. Ada yang harus kita perbaiki secara taktis di lapangan," kata Badrodin saat rapat kerja dengan Komisi III DPR di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pergerakannya (Satgas Tinombala) harus malam hari. Night googles bisa dan bisa lebih safe. Pergerakan (Santoso) bisa termonitor," kata Badrodin.
Satgas Tinombala juga akan dilengkapi dengan sejumlah peralatan canggih dan peralatan komunikasi untuk mempercepat proses penangkapan Santoso dan kelompoknya. Salah satu alat tersebut adalah untuk mendeteksi titik koordinat keberadaan kelompok Santoso.
Badrodin memastikan bahwa hanya taktik saja yang akan diubah. Adapun mengenai strategi perburuan tidak ada perubahan. Sementara dalam waktu dekat juga akan dilakukan pergantian sejumlah personel Satgas Tinombala. Pergantian tidak meliputi Penanggung Jawab Kegiatan Operasi yang saat ini dijabat Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Brigadir Jenderal Rudy Sufahriadi.
"Pergantian pimpinan tidak. Ada personel yang sudah lama sehingga perlu kita rotasi. Tetapi pergantian juga bertahap," kata Badrodin.
(erd/nrl)