Presiden Jokowi Cerita Soal Blusukan di Depan Para CEO di London

London - Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan bisnis berikutnya dalam kunjungan kerjanya ke Inggris. Kali ini bertemu dengan 20 CEO asal perusahaan di Inggris.

Pertemuan itu digelar The Fitzroy Suite, Grosvenor House, London, Inggris, Rabu (20/4/2016). Hadir mendampingi Jokowi, Seskab Pramono Anung, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri KP Susi Pudjiastuti, Menkeu Bambang Brodjonegoro dan lainnya.

Presiden Jokowi memulai paparannya dengan menyebut bahwa perekonomian di Indonesia terimbas oleh kondisi global. Begitu juga dengan apa yang terjadi di China dan Eropa, terpengaruh kondisi sosial dunia.

Namun perekonomian Indonesia bergerak dengan dua prinsip, keterbukaan dan kompetitas. Indonesia memilih membuka perekonomiannya bagi investor luar dan menegaskan siap bersaing. Jokowi mencontohkan, Garuda Indonesia yang berada ke-7 maskapai terbaik versi Sky Trax.

Presiden Jokowi lalu bercerita tentang proses reformasi ekonomi itu di Indonesia dengan melakukan deregulasi, mengubah pola kerja Kabinet Kerja, dan menerapkan budaya birokrasi yang pro pada perbaikan ekonomi.

"Sebagaimana anda tahu, saya tidak suka tinggal di kantor. Saya lebih suka berkeliling keluar, turun ke lapangan. Di Indonesia kami menyebutnya 'managing by walking around' atau 'blusukan," ucap Jokowi dengan gaya santai.

Jokowi juga menyebut Indonesia saat ini fokus pada infrastruktur dan investasi. Jokowi akan memastikan setiap pembangunan infrastruktur itu berjalan dengan banyak meninjau ke lapangan.

"Jika saya ke lokasi dua kali, menteri saya akan meninjau 4 kali. Jika menteri saya 4 kali, dirjen akan turun 12 kali. Dan itu yang terjadi saat ini," ucap Jokowi disusul tawa kecil para CEO.

"Saya suka memberikan tantangan kepada menteri saya," imbuhnya.

Setelah Presiden Jokowi memberi sambutan, pertemuan selanjutnya digelar secara tertutup antara para CEO dengan pemerintah Indonesia. Ada pun daftar para CEO yang diundang dalam pertemuan bisnis ini adalah:

1. Michael Lawrence (Asia House)
2. Sir Henry Keswick (Jardine & Matheson)
3. Bob Dudley (British Petroleum)
4. Lord James Sassoon (Jardin & Matheson)
5. Stuart Gulliver (HSBC)
6. Gregory Hodkinson (Arup)
7. Sir John Peace (Standard Charter)
8. Paul Kahn (Airbus)
9. Ian Taylor (Vitol)
10. Colin Smith (Rolls Royce)
11. Julian Adams (Prudential)
12. Charles Humphreys (Asia House)
13. Nikesh Sinha (NV VOGT Group)
14. Rupert Pearce (Inmarsat)
15. Richard Good (Linklaters)
16. Nicolas Furnier (Aggreko)
17. Andy Head (NATS)
18. Neal Jewsberry (TESCO).
19. Steven Killington (BAE System)
20. Simon Collins (KPMG) (miq/bag)