"Ya kan bisa lewat belakang gedung. Kalau enggak mau ya taruh motornya, pakai bus. Bus juga sudah 30 detik kok lewat. Ini juga karena (nantinya) ada MRT kan. Kalau sudah selesai juga makin banyak lagi busnya," kata Ahok di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (20/4/2016).
Pertimbangan penghapusan jalur lambat memang berkonsekuensi melarang kendaraan roda dua atau sepeda motor melintas. Motor disebut tak bisa terdeteksi alat jalan berbayar elektronik (ERP). Dengan menghilangkan jalur lambat itu, trotoar juga akan diperlebar hingga 9,5 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya lebih baik satu jalur tapi jalan terus daripada banyak jalur malah macet. Kita kan juga gunakan satu jalur untuk bus (busway). Biar semua lancar, jalan semua, enggak macet," kata Ahok.
Ahok kembali menyinggung soal rencana Pemprov DKI mengambil alih semua rute bus sehingga tarif bus ke seluruh rute menjadi sama dan banyak orang beralih ke transportasi umum. Saat ini, warga yang ingin keliling Jakarta dengan bus TransJ cukup membayar Rp 3.500. (bag/nrl)











































