Dua Anggota Densus 88 Menjalani Sidang Etik Kasus Kematian Siyono

Jakarta - Sidang kode etik kasus kematian Siyono, pria yang disebut polisi sebagai tokoh penting di jaringan teroris Neo Jamaah Islamiyah masih berlanjut di hari kedua ini. Ada dua anggota Densus 88 yang menjalani sidang etik.

"(Selasa) kemarin sudah dilakukan terhadap salah satu anggota Densus 88. Sekarang anggota yang lainnya. Jadi dua orang yang sidang profesi," kata Juru bicara Humas Polri Kombes Rikwanto di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (20/4/2016).

Rikwanto menjelaskan, ada sejumlah saksi yang dipanggil untuk didengarkan kesaksiannya hari ini. Di antaranya, tiga anggota Densus 88, orangtua serta Kakak Siyono, dan Lurah Cawas, Klaten bernama Bayan.

"Untuk didengar keterangannya sebagai saksi. Prosesnya masih berlangsung dan masing-masing pihak menyampaikan keterangannya," ujarnya.

"Mudah-mudahan minggu depan sudah bisa disimpulkan apa yang terjadi," sambung mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu.

Sama seperti hari kemarin, sidang hari ini juga berlangsung tertutup. Polri menggelar sidang etik perdana soal kasus kematian Siyono hari ini. Dalam sidang kemarin, 10 orang dipanggil untuk didengarkan kesaksiannya.

"10 saksi itu di antaranya Kapolres Klaten, orangtua Siyono, Dokter Polda Jateng, Dokter RS Bhayangkara Yogya dan RS Polri Kramatjati sama anggota Densus," kata Karo Penmas Polri Brigjen Agus Rianto di markasnya, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (19/4). (idh/bag)