Satgas Tinombala juga telah mengepung lokasi yang diduga menjadi tempat persembunyian Santoso dan kelompoknya di Pegunungan Biru, Poso, Sulawesi Tengah. Santoso dan kelompoknya pun kian terdesak.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komisaris Jenderal Tito Karnavian yakin jika Satgas Tinombala berhasil mempertahankan situasi ini, kelompok Santoso akan cepat tertangkap. ย
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Jumat (15/4), Tim Satgas Tinombala berhasil menangkap dua pengikut Santoso yakni Ibadurrahman alias Ibad alias Amru dan Muhammad Sonhaji alias Sul alias Ifan. Keduanya tertangkap saat hendak mencari makan di Dusun Kampung Baru, Desa Padang Lembara, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Setelah Ibad dan Sul tertangkap, saat ini Santoso hanya bersama 26 pengikutnya berada di hutan Poso. Mereka dalam kondisi terkepung karena Satgas Tinombala telah memutus rantai pasokan logistik dan jalur komunikasi.
"Setelah adanya operasi Tinombala, pengepungan-pengepungan ini. Jadi jalur logistik mereka berkurang, jadi hilang. Kelaparan mereka. Jalur info juga berkurang. Otomatis jalur informasi mereka dari luar berkurang," kata Tito.
Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti mengatakan bahwa saat ini operasi Satgas Tinombala terus diefektifkan. Ditargetkan operasi pemburuan kelompok Santoso bisa selesai Mei bulan depan.
"Kami efektifkan sampai bulan Mei, mudah-mudahan bisa selesai," kata Badrodinย kepada wartawan di Hotel Aryaduta, Jalan Sumatera, Bandung, Jawa Barat, Senin (18/4/2016) kemarin.
(erd/nrl)