"Tentunya itu suatu langkah yang bagus, berarti dia sudah sejak dini memahami aturan lalu lintas. Menurut saya, tentunya dari pihak orangtuanya sudah memahami pentingnya atau pun arti dan makna trotoar," kata Karo Penmas, Brigjen Agus Rianto di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (19/4/2016).
Aksi Daffa menurut Agus menjadi contoh bagi orang dewasa untuk tertib lalu lintas. Tidak hanya dalam lalu lintas, tapi juga peraturan-peraturan yang berlaku lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mudah-mudahan bagi kita yang sudah berumur ini memahami, belajar dari anak kecil, tidak hanya soal trotoar tapi semua peraturan dan undang undang yang ada, kita patuhi kita laksanakan," ujarnya.
Selain itu, Agus juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk mematuhi aturan dan rambu-rambu lalu lintas.
"Trotoar itu untuk pejalan kaki, bukan pengendara motor, mari kita hormati hak pejalan kaki. Jalan di trotoar sesuai fungsinya, termasuk juga pejalan kaki yang menyeberang sesuai aturan yang berlaku," ujarnya.
Daffa kini jadi perhatian setelah aksi beraninya menghadang pemotor jadi perbincangan di media sosial.
(Baca juga: Mengenal Daffa, Bocah Semarang yang Berani Cegat Pemotor yang Jalan di Trotoar) (idh/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini