Kepala BNPT: Kelompok Santoso Melemah, Kehabisan Energi dan Moralnya Jatuh

Memburu Kelompok Santoso

Kepala BNPT: Kelompok Santoso Melemah, Kehabisan Energi dan Moralnya Jatuh

Jabbar Ramdhani - detikNews
Selasa, 19 Apr 2016 15:02 WIB
Kepala BNPT Komjen Tito Karnavian (Foto: Dokumentasi BNPT)
Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komisaris Jenderal Tito Karnavian menyebut saat ini kelompok Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso alias Abu Wardah kian melemah dan kehabisan energi. Setelah pada Jumat (15/4) dua lagi anggotanya tertangkap, saat ini pengikut Santoso tinggal 26 orang.

Pada akhir 2015 lalu pengikut Santoso tercatat masih 41 orang. Dalam dua bulan terakhir Tim Satuan Tugas Tinombala gabungan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian RI berhasil menangkap 14 pengikut Santoso. Ada yang tertangkap dalam keadaan hidup dan beberapa tewas akibat baku tembak.

Dari keterangan pengikut yang tertangkap dalam kedaan hidup itu, diperoleh informasi bahwa saat ini Santoso dan ke-26 anggotanya yang tersisa mulai kehabisan energi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Santoso dan pengikutnya mulai terpecah-pecah dan moralnya pun jatuh. "Kelompok ini (Santoso Cs) sudah melemah, kehabisan energi, moral mereka jatuh, mereka terpecah-pecah," kata Tito usai menjadi pembicara di acara The General Briefing on Counter-Terrorism di Hotel Borobudur, Jl Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Selasa (19/4/2016).

Tim Satgas Tinombala TNI-Polri, kata Tito, tak hanya berhasil melemahkan kekuatan kelompok Santoso. Satgas juga berhasil memutus rantai pasokan logistik sehingga kelompok Santoso kelaparan dan turun gunung.

Jalur komunikasi pun berhasil diputus sehingga informasi kelompok Santoso dari luar berkurang. "Setelah adanya operasi Tinombala, pengepungan-pengepungan ini. Jadi jalur logistik mereka berkurang, jadi hilang. Kelaparan mereka. Jalur info juga berkurang. Otomatis jalur informasi mereka dari luar berkurang," kata Tito yang juga mantan Kepala Kepolisian Daerah Metro Jakarta itu.

Kelompok Santoso pun kian terdesak karena TNI dan Polri selain melakukan penyekatan juga terus mengejar mereka.

(erd/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads