Ternyata Daffa Punya Kostum bak Pahlawan Bertopeng Saat Hadang Pemotor di Trotoar

Ternyata Daffa Punya Kostum bak Pahlawan Bertopeng Saat Hadang Pemotor di Trotoar

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Selasa, 19 Apr 2016 11:00 WIB
Daffa dan sepeda milik kakaknya/Foto: Angling-detikcom
Semarang - Daffa Farros Oktoviarto (9), bocah yang fotonya tersebar di media sosial karena aksi menghadang pemotor di trotoar, ternyata punya kostum ketika sedang beraksi. Sebelum foto dirinya tersebar, biasanya ia menghadang dengan kostum yang tertutup rapat.

"Kebetulan yang di foto itu pas enggak pakai (kostum)," kata Daffa saat ditemui di rumahnya, Gisikdrono RT 2 RW 3, Semarang Barat, Senin (18/4). Rumah itu sekitar 100 meter dari Jl Jenderal Sudirman, jalanbesar yang biasa macet yang membuat pemotor bandel nekat lewat trotoar.

Kostum yang dipakai ketika menghadang pemotor bak pahlawan bertopeng karena identitasnya tersembunyi. Ia menggunakan topi warna cokelat, kacamata hitam, kemudian hidung dan mulut tertutup serbet. Daffa juga menggunakan jaket dan celana panjang agar penyamarannya sempurna.
Daffa dan kostum misteriusnya/Foto: Angling

"Pakai topi punya eyang kakung (almarhum), serbet, kacamata punya ibu. Pakai jaket sama celana panjang. Biar enggak ketahuan siapa saya," tandas bocah yang bercita-cita menjadi pelaut ini.
Daffa di trotoar Jl Jenderal Sudirman tempatnya biasa mencegat pemotor bandel/Foto: Angling

Foto yang tersebar di media sosial yaitu ketika Daffa hanya mengenakan kaos motif garis tanpa kostum, dan sepeda yang digunakan milik kakaknya. Sebenarnya Daffa sudah beraksi menghadang pemotor sejak Januari lalu namun baru sebulan ini mulai sering.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya sekitar jam 15.00, kadang sampai sore sekali. Saya sendirian, kadang dibantu kakak, namanya Enrico," imbuh Daffa.

Menurutnya cara efektif untuk menghalau para pemotor bandel itu ternyata dengan melintangkan sepeda di hadapan motor yang lewat di trotoar.

"Kan memang motor lewat trotoar enggak boleh. Saya lihat (larangannya) di TV sama spanduk di jalan," tegas anak kedua pasangan Yuri dan Dinar itu.

Daffa merupakan anak yang kritis dan berani, bahkan dengan keyakinanΒ  ia tidak takut berhadapan dengan orang dewasa yang salah. Pernah ia berkelahi adu mulut dengan pemotor yang ngotot sampai akhirnya dibantu oleh spoir taksi yang melintas.

"Pernah dibentak-bentak, dia bilang 'awas minggir, kamu pulang'. Ya aku jawab 'kamu tu yang pulang'. Dia bilang lagi 'aku meh rono (aku mau ke sana)', tak jawab lagi 'kowe to sing mbalik (kamu dong yang balik), salah sopo lewat trotoar'. Sepedaku malah diturunin dari trotoar, ya tak tarik lagi, motore tak pukul-pukul. Terus ada orang taksi datang bilang ke dia (pemotor) 'bapake yo salah'. Akhirnya dia (pemotor) mundur pelan-pelan sambil tak tendangi motornya,"Β  tutur siswa kelas 4 SD Kalibanteng Kidul 01 itu.


(alg/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads