"Ya, saya juga lagi mencari fakta di lapangannya. Karena ada dibilangnya dia terjaring razia, sedangkan yang lainnya menyebutkan dia sedang memimpin operasi razia," kata Kabag Humas BNN Slamet Pribadi saat dihubungi detikcom, Senin (18/4/2016) malam.
Slamet belum bisa berkomentar banyak. Hal itu dikarenakan masih ada kabar simpang siur mengenai terjaringnya Kepala BNN Provinsi Maluku Utara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat dikonfirmasi detikcom, Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Maluku Utara, Kombes Pol Ely Djamaludin menceritakan kronologis kejadian pada saat itu. Dirinya memang berada di lokasi untuk memimpin operasi dan bukan terjaring razia seperti yang dikabarkan.
"Sudah saya klarifikasi ke humas BNN pusat. Saya yang menandatangai surat perintah razia, tapi bagaimana saya yang terkena razia. Saya di sana sedang mengawasi kegiatan razia gabungan BNN, POM, dan kepolisian," ucap Ely saat dihubungi.
"Posisi saya juga bukan di dalam, seperti yang diberitakan. Saya sedang memantau dan mengawasi, tiba-tiba datang pom, saya melihat aktivitas razia yang ada di dalam situ, ada wartawan ambil foto-foto mengira saya ada di dalam dan terjaring razia," tambahnya.
Ely juga memastikan dirinya tidak mungkin terjaring razia. Karena ia sendiri yang menandatangani surat perintah razia gabungan yang dilakukan oleh BNNP Maluku Utara.
"Kalau memang saya di dalam sama cewek-cewek kan enggak mungkin, orang saya yang mimpin operasi. Saya kan mengawasi anak-anak yang memeriksa di dalam sana, saya juga yang tandatangani surat perintahnya," tutup Ely (adf/imk)