Setelah ditangani di posko Baturraden, Irfan yang mendaki bersama 12 temannya itu langsung dibawa ke RS Dinas Kehatan Tentara (DKT) Purwokerto, Senin (18/4/2016).
"Kondisi pemeriksaan terakhir diposko evakuasi untuk laju nafas dan kesadaran masih bagus. Terdapat luka di kepala tapi luka luar. Untuk tanda-tanda cedera vertikal, cedera tulang belakang dari hasil pemeriksaan awal tidak ditemukan, hanya saja harus dikonfirmasi dengan hasil laboratorium atau radiologi di rumah sakit," kata dokter SAR Purbalingga, Trisma Nur Indras.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk komunikasi responsnya masih bagus, sedangkan untuk luka kemungkinan besar dari benturan batu juga. Kemungkinan lukanya itu cukup dalam dilihat dari sisa darah yang keluar cukup banyak," jelasnya.
Irfan merupakan mahasiswa UI asal Beji, Depok, Jawa Barat. Dia bukan anggota Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala), hanya hobi naik gunung. Pendakian ke Gunung Slamet merupakan pengalaman keduanya mendaki gunung. (arb/trw)











































