"Barusan saya melapor ke beliau (Presiden Jokowi) di kamar beliau tentang persitiwa ini," ucap Sutiyoso kepada wartawan di Berlin, Jerman, Minggu (18/4/2016) malam.
Sutiyoso meminta maaf baru memberikan penjelasan kepada media tentang penangkapan Samadikun. Hal itu tak lain karena perlu lebih dulu melaporkan kepada Presiden Jokowi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hampir tiap menit telepon saya berdering, tapi nggak pernah saya jawab. Saya sekali lagi minta maaf, karena saya mau buka kalau saya sudah izin Presiden dan bertemu Presiden," ujarnya.
Sutiyoso menjelaskan penangkapan buronan kasus BLBI yang kabur sejak 2003 itu berhasil dilakukan atas kerjasama dengan pemerintah China. Termasuk informasinya diperoleh BIN dari Kepolisian RI dan Kejaksaan Agung.
Β
"Saya memang melakukan kerjasama dengan aparat di pemerintahan China untuk melakukan pemantauan terus tentang keberadaan SH ini yang saya sinyalir ada di China. Kadang-kadang keluar, kadang-kadang masuk (China)," lanjutnya.
Maka tanggal 14 April, Samadikun akhirnya ditangkap oleh aparat pemerintah Cina atas permintaan BIN. Samadikun ditangkap saat menonton Formula One di Sanghai.
"Saat ini under control oleh aparat keamanan di satu tempat, karena jujur saja dia memang ada penyakit yang perlu perawatan. Karena itu saya minta juga dirawat sebagaimana mestinya oleh pemerintahan China," ucap Sutiyoso. (miq/Hbb)











































