Antara War Room, Smart City, dan Obsesi Makassar Menuju Kota Dunia

Mencari Cagub DKI Terbaik

Antara War Room, Smart City, dan Obsesi Makassar Menuju Kota Dunia

Muhammad Nur Abdurrahman - detikNews
Jumat, 15 Apr 2016 17:46 WIB
Foto: M Nur Abdurrahman/detikcom
Makassar - Demi mewujudkan obsesi Kota Makassar menjadi kota dunia, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar melakukan pembenahan. Mereka mulai mempraktekkan konsep smart city dalam proses birokrasi dan layanan umum lainnya.

Salah satu hal yang dilakukan Pemkot Makassar adalah membangun sistem pemantauan kota serupa Command Room yang ada di Markas Departemen Pertahanan AS di Pentagon, seperti yang biasa disaksikan di film action.

Ruang kontrol yang diberi nama War Room ini berada di lantai 10 Kantor Balai Kota Makassar. Di dalam ruangan, ada layar lebar melengkung sekitar 6 x 2 meter yang menampilkan tayangan real time 69 kamera pemantau yang telah ditempatkan di titik-titik strategis di kota Makassar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teknologi yang ruang kontrol yang dimiliki Makassar ini diakui lebih canggih dari yang dimiliki oleh kota Bandung dan Surabaya, karena selain berfungsi sebagai kamera pemantau trafik jalan, kamera CCTV milik War Room Makassar dapat melakukan zooming berkali lipat, teknologi kamera infra merah, dan dapat berputar 180 derajat. Kemampuan menyimpan data rekamannya mampu hingga 5 tahun lamanya, dari beberapa mesin server yang berada di ruangan War Room.

Selain itu pula di War Room ini juga menampilkan data kependudukan, pemantauan cuaca dan iklim, serta aplikasi tracking GPS pada semua kendaraan layanan publik milik Pemkot Makassar.

Foto: M Nur Abdurrahman/detikcom

Beberapa kasus kecelakaan yang terjadi di Kota Makassar, petugas kepolisian memantau kronologis kejadian dari rekaman kamera CCTV di War Room Balai Kota.

Berdasarkan pengecekan detikcom, kamera CCTV War Room Makassar dapat melakukan zooming hingga ke Pulau Lae-lae yang jaraknya sekitar 1,5 Km dari kamera CCTV yang berada di atas Gedung Balaikota. Selain itu kamera juga dapat mengambil gambar lebih detail ke nomor kendaraan yang ada di Lapangan Karebosi.

Kabid Pengembangan Informasi, Aplikasi dan Telematika Dinas Infokom Makassar Denny Hidayat yang dihubungi detikcom menyebutkan untuk tahap ini awal Pemkot Makassar mengimplementasikan CCTV sebagai bentuk solusi Smart Security, walaupun dengan jumlah sampai saat ini masih 69 titik dan tahun 2016 ditambah lagi 40 titik dari 3.000 titik kondisi ideal kota Makassar.

"Tahap pengembangan operation room akan diintegrasikan data-data dari beberapa SKPD untuk mengarah ke Big Data sesuai tujuan operation room sebagai pusat pengambilan keputusan berbasis data. Tahun ini pula kita melakukan virtualisasi beberapa aplikasi yang telah ada di SKPD dan integrasi ke operation room," ujar Denny, Jumat (15/4/2016).

Denny menambahkan, sebagian fungsi kecil lainnya pada War Room yakni adanya teknologi digital media analytic yang dikembangkan untuk mendengarkan masukan dan pembicaraan warga terkait soal Makassar melalui sosial Mmedia.

Foto: M Nur Abdurrahman/detikcom

Sementara menurut Wali Kota Makassar, Ramdhan Pomanto, pembuatan War Room ini terinspirasi dari hasil kunjungan studi banding ke Hongkong dan Prancis.

"Langkah selanjutnya kami akan menambah kamera CCTV di perkantoran, kantor Lurah dan kantor Camat
Kita punya server dengan kemampuan daya tampung yang tinggi, serta proses up date database kota secara real time. Insya Allah, ke depannya Makassar Operation Room akan membantu mengkoneksikan seluruh jaringan data di Indonesia Timur," jelas Danny, sapaan akrab Ramdhan Pomanto.

Banyak pihak mendorong kepala daerah yang berhasil membangun daerah untuk maju di Pilgub DKI 2017. Bahkan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berharap kepala daerah yang sukses ikut meramaikan Pilgub DKI supaya warga Ibu Kota punya banyak pilihan calon kepala daerah.

Ada beberapa kepala daerah yang dinilai berhasil memimpin daerahnya antara lain Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo, Bupati Bojonegoro Suyoto, Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Wali Kota Pangkal Pinang Irwansyah, dan Wali Kota Malang Moch Anton.

Memang tak semuanya menyatakan siap maju Pilgub DKI, namun prestasi mereka memimpin daerah menjadi nilai plus jika maju ke jenjang lebih tinggi. Siapa bakal jadi cagub DKI terbaik? (mna/trw)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads