Ati, pedagang warung ini dan rekan-rekannya pedagang yang lain tak mampu masuk ke tempat spa itu. Hanya saja, mereka kerap bercanda apabila melihat tempat spa itu.
"Nanti tuh kalau punya duit spa," demikian yang biasa disampaikan Ati ke rekan-rekannya sebagai candaan saat ditemui di warunganya, Jumat (15/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang Ati ingat, di tempat spa itu banyak perempuan seksi. "Pegawainya seksi banget Mba, cantik-cantik," terang Ati.
Dia berkisah, ada OB di tempat spa itu yang keluar bekerja. Si OB bernama Dodi memilih bekerja ikut suami Ati menjadi kondektur Metromini.
"Yang gitu-gitu dosa. Risih juga," sambungnya.
Tak jauh beda dengan Ati, seorang pelayan toko di deretan tempat spa itu juga berbagi kisah. Perempuan berbaju seksi dengan tanktop dan hotpants kerap terlihat.
"Ada bapak-bapak dari mobil turun ke situ. Nggak tahu ngapain," terang seorang pelayan wanita, sebut saja Emma.
Hingga pada Rabu (14/4) malam, jelang Isya, ada belasan polisi datang ke lokasi. Polisi masuk ke dalam, dan tidak lama perempuan seksi dan beberapa pria keluar dari tempat itu.
"Perempuan-perempuan pada nangis, pada tutup muka. Kalau bapak-bapak, ada yang tutup muka, ada yang biasa saja," imbuh Emma.
Warga sekitar hanya melihat saja. Tak lama polisi membawa mereka pergi dengan mobil. Diketahui di tempat spa itu, ada layanan gigolo spesialis untuk pria. (dra/dra)