Ini Usaha Kang Yoto Sejajarkan Bojonegoro dengan Paris

Mencari Cagub DKI Terbaik

Ini Usaha Kang Yoto Sejajarkan Bojonegoro dengan Paris

Elvan Dany Sutrisno - detikNews
Jumat, 15 Apr 2016 15:23 WIB
Foto: Wisnu Prasetiyo
Jakarta - Bupati Bojonegoro Suyoto atau akrab disapa Kang Yoto sukses membawa daerahnya menjadi percontohan pada ajang Open Government Partnership (OGP) Subnational Government Program atau Percontohan Pemerintah Daerah Terbuka. Apa saja perjuangan Kang Yoto menyejajarkan Bojonegoro dengan beberapa kota besar di dunia seperti Paris dan Madrid?

"Kenapa open goverment, partnership, responsif dan inovatif? Karena saya harus membayar janji kepada pemilih, rakyat harus merasakan perubahan dan dapat menagih janji setiap saat," kata Kang Yoto kepada wartawan, Jumat (15/4/2016).

Untuk menyambut keinginan rakyat, tutur Kang Yoto, LSM dan berbagai pihak  yang sama-sama punya niat dan kapasitas untuk berbuat bagi publik digandeng. Tranparansi, keterbukaan menjadi pintu pembuka untuk saling sinergi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena saya harus mentransformasikan birokrasi agar menjadi bagian problem solving masalah pembangunan dan rakyat. Memastikan sukses tranformasi kepercayaan publik, dari personal, institutional dan collaborative action," paparnya.

"Pemerintah Kabupaten memang harus inovatif agar bisa mengatasi keterbatasan, saya percaya inovasi hanya akan datang apabila kita merasakan kehadiran, saling mrmahami akar masalah, saling nyambung dan bersedia berlelah lelah untuk merumuskan bersama dan saling sinergi dalam aksi nyatanya. Jadi bukan hanya soal apakah kita hadir atau absen, tapi bagaimana cara kita hadir, saling nyambung dan berkontribusi," imbuhnya.

Semua tahapan di atas harus sukes untuk mencapai Bojonegoro seperti saat ini. "Dari kepercayaan pada personal, ke institusional selanjutnya harus jadi collaborative action," ujar bupati yang hampir dua periode memimpin Bojonegoro ini.

Bojonegoro pun akhirnya bisa mengajukan proposal sebagai kandidat  pada ajang Open Government Partnership (OGP) Subnational Government Program. "Pada proposal kemarin terkait keterbukaan yang telah dilakukan Bojonegoro yaitu : dialog publik, sistem integrasi aplikasi pengaduan-layanan aspirasi pengaduan online rakyat (siap-lapor), mengintegrasikan layanan informasi non IT ke dlm IT," bebernya.

Sekarang Kang Yoto pun sudah mempersiapkan program setahun ke depan. Apa saja?

"Revolusi data hingga tingkat desa, data tersebut secara partisipatif dapat dimanfaatkan stakeholder/ NGO untuk berkolaborasi dalam keterbukaan, kedua pendampingan NGO dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat, ketiga pemanfaatan keterbukaan desa (game my village) dalam pelibatan masyarakat dan stakeholder secara langsung dalam perencanaan pembangunan dan perencanaan penggunaan anggaran desa yang dikaitkan dengan GDSC 4. Keterbukaan pengelolaan migas dan dana migas, dan pengelolaan lingkungan," ungkapnya.

"Pengerucutan rencana aksi nantinya diselaraskan dengan target rencana aksi OGI yang sekarang masih dirumuskan oleh Seknas OGI/ BAPENAS," pungkasnya.


Menjelang Pilgub DKI tahun 2017, banyak pihak mendorong kepala daerah yang berhasil membangun daerah untuk maju. Bahkan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berharap kepala daerah yang sukses ikut meramaikan Pilgub DKI supaya warga Ibu Kota punya banyak pilihan calon kepala daerah.

Ada beberapa kepala daerah yang dinilai berhasil memimpin daerahnya antara lain Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo,  Bupati Bojonegoro Suyoto, Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Wali Kota Pangkal Pinang Irwansyah, dan Wali Kota Malang Moh Anton. Memang tak semuanya menyatakan siap maju Pilgub DKI, namun prestasi mereka memimpin daerah menjadi nilai plus jika mereka maju ke jenjang lebih tinggi. Siapa bakal jadi cagub DKI terbaik?

(van/trw)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads