Tangan Dingin Kang Yoto Sejajarkan Bojonegoro dengan Kota Besar Dunia

Mencari Cagub DKI Terbaik

Tangan Dingin Kang Yoto Sejajarkan Bojonegoro dengan Kota Besar Dunia

Wisnu Prasetiyo - detikNews
Kamis, 14 Apr 2016 12:11 WIB
Foto: Wisnu Prasetiyo
Jakarta - Kabupaten Bojonegoro jadi salah satu pemerintahan daerah di seluruh dunia yang masuk sebagai pelopor pemerintahan terbuka dan inovatif. Bupati Bojonegoro Kang Yoto mengaku apa yang selama ini dilakukan dalam pemerintahannya hanya untuk dipercaya rakyat.

"Kami mau mau harus terbuka untuk data itu, bukan hanya anggaran, tidak cukup diberitahu berapa duit pemerintah tapi caranya membangun juga harus diberitahu. Semangat kami adalah agar dipercaya rakyat," tutur Bupati Bojonegoro Suyoto yang menghadiri jumpa pers Open Government Indonesia di Pisa Cafe, Jalan Mahakam 1, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, (14/4/2016).

Kang Yoto kemudian menjelaskan konsep collaborative action yang tengah dan akan terus diprogramkannya untuk meningkatkan keterbukaan pemerintahan. Ia tak ingin Bojonegoro hanya percaya kepada sosoknya tapi percaya terhadap pemerintahan secara keseluruhan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Politisi pasti ingin dipercaya publik dan menjaga kepercayaan publik. Tantangan Bojonegoro 8 tahun yang lalu adalah mentransformasikan kepercayaan yang ada personal saya menjadi kepercayaan kepada institusional. Setelah saling percaya makan akan terjadi collaborative action," tutur Kang Yoto.

Kemudian, Kang Yoto menceritakan pengalamannya soal membangun konsep collaborative action yang tidak mudah. Awal ia menjadi Bupati, Kang Yoto harus menghadapi utang daerah yang angkanya sangat besar.

"Kenapa collaborative action? Bekerja sendiri sehebat-hebatnya tidak bisa, apalagi Bojonegoro yang utangnya sampai Rp 350 miliar dan anggaran daerah kami Rp 850 miliar. Saya tidak bisa sendiri, harus muncul partisipasi publik untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada," kata Bupati yang tampak bersahaja ini.

Collaborative action yang dibangun Kang Yoto dan jajarannya dibangun secara komprehensif. Ia membangun komunikasi publik secara langsung maupun secara virtual menggunakan teknologi.

"Dialog sederhana ketemu rakyat setiap Jumat, saya kasih nomer saya ke warga. Setelah ketemu NGO saya merasa terbuka untuk melakukan akselerasi terkait keterbukaan menggunakan teknologi," paparnya.

"Kami juga pakai sistem teknologi seperi misalnya sistem LAPOR. Radio juga kami pakai, radio kami bersatu hanya sekadar untuk memberitahu berapa jumlah air yang tersedia agar petani dapat saling tahu kebutuhannya masing-masing," sambung mantan rektor Universitas Muhammadiyah Gresik ini.

Menjelang Pilgub DKI tahun 2017, banyak pihak mendorong kepala daerah yang berhasil membangun daerah untuk maju. Bahkan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berharap kepala daerah yang sukses ikut meramaikan Pilgub DKI supaya warga Ibu Kota punya banyak pilihan calon kepala daerah.

Ada beberapa kepala daerah yang dinilai berhasil memimpin daerahnya antara lain Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo,Β  Bupati Bojonegoro Suyoto, Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Wali Kota Pangkal Pinang Irwansyah, dan Wali Kota Malang Moh Anton. Memang tak semuanya menyatakan siap maju Pilgub DKI, namun prestasi mereka memimpin daerah menjadi nilai plus jika mereka maju ke jenjang lebih tinggi. Siapa bakal jadi cagub DKI terbaik?

(van/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads