"Rabu, 13 April 2016, saya menunggu kopaja AC Monas-Ragunan di depan halte Karet. Sejak pukul 17.30-18.57 WIB hanya ada 2 bus yang lewat dengan kondisi penuh sesak dan tidak bisa mengangkut penumpang dari halte Karet lagi," cerita Hana dalam surat elektronik kepada detikcom, Rabu (13/4/2016).
Hana mengaku banyak penumpang dengan rute tersebut terlantar cukup lama di Halte Karet. Setidaknya lebih dari 1,5 jam lamanya. Hana meminta agar petinggi TransJ dan Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) segera mencarikan solusi untuk permasalahan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kenyataannya transportasi umum ini justru tidak bisa menjaga konsistensi jadwal dan koordinasinya sendiri. Kami penumpang dibuat terlunta-linta tidak jelas dengan kehadiran kalian yangg tidak menentu seperti hari ini," tutur Hana.
"Sudah 1,5 jam kami masih belum dapat bus juga. Sekiranya para petinggi TJ dan Dishub DKI bisa lebih memperhatikan suara kami sebagai masyarakat pengguna TJ," lanjut Hana.
Dirut TransJ Budi Kaliwono saat dikonfirmasi menyatakan sudah berusaha memberikan pelayanan semaksimal mungkin. Kopaja AC rute Monas-Ragunan sendiri memang melewati sejumlah lokasi jalan yang cukup macet, terutama di jam-jam sibuk.
"Kita di lapangan jalan semua. Kalau Monas-Ragunan berarti lewat Koridor 1 juga. Kami untuk Koridor 1 saja sudah jalankan 140 bus," terang Budi ketika dikonfirmasi detikcom, Rabu (13/4).
Hambatan operasional di jalanan menurutnya menjadi salah satu penyebab mengapa bus menjadi langka. Sebab seperti diketahui, tak jarang pengendara mobil maupun motor juga kerap menerobos jalur busway. Juga termasuk adanya proyek pembangunan di beberapa lokasi ataupun jalan protokol seperti di Sudirman.
"Kan itu lewat Semanggi juga. Koridor 1 kemacetan sulit diduga selama proyek MRT. Sehingga sterilisasi jalur TJ nggak busa sempurna," Budi menjelaskan.
Meski begitu, PT TransJ terus bertekad memperbaiki pelayanan bagi warga Jakarta. Untuk memenuhi kebutuhan transportasi di ibu kota, PT TransJ akan membeli hingga 2.000 bus baru sesuai arahan Ahok.
"Armada yang beroperasi untuk jalur tersebut sudah cukup, namun karena sterilisasi terganggu mengakibatkan terganggunya headway," tutup Budi. (elz/bal)











































