"Ini akses satu-satunya ke Akuarium dari Luar Batang buat berobat, beli makan dan akses anak-anak buat sekolah juga. Kalau dihancurkan gimana mereka mau hidup," ujar warga Kampung Akuarium, Mansur Amin, saat ditemui di Kampung Akuarium, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (13/4/2016).
Aliyudin, warga Kampung Akuarium juga berharap jembatan itu tidak dirobohkan. Dia mengatakan, setelah jembatan kayu yang menjadi penguhubung dirobohkan, akses dari Kampung Akuarium ke dunia luar hanya lewat jembatan yang terbuat dari besi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabar pembongkaran jembatan tersebut dilontarkan oleh Sekretaris Kecamatan Penjaringan, M Andri. Dia mengatakan, jembatan penghubung antar dua kampung itu dirobohkan untuk menjaga keamanan.
"Permintaan pihak keamanan supaya keamanan terjaga dan akan dibangun menjadi tanggul, setelah akan dibangun jembatan lagi. Makanya dibongkar untuk keamanan supaya tidak ada yang masuk untuk ambil besi," ujar M Andri di lokasi yang sama.
Alat berat pada pukul 15.30 WIB memang tampak dekat dengan jembatan itu. Namun alat berat yang ada di dekat jembatan itu hanya untuk membersihkan sampah. Warga-warga kerap berteriak ketika bekhoe bergerak ke arah jembatan. Mereka teriak karena khawatir bekhoe itu mau merobohkan jembatan selebar 1,5 meter tersebut.
Sedangkan Kapolsek Penjaringan, AKBP Ruddi Setiawan, belum mengetahui kabar pembongkaran tersebut. Ruddi mengatakan sejauh ini pihaknya hanya menjaga keamanan pasca penertiban.
"Tidak dengar ada kegiatan itu. Belum, belum ada pembongkaran jembatan. Tadi katanya lagi lihat-lihat situasi warga di perahu. Belum ada koordinasi. Itu mungkin bekho mau bersihin sampah dekat situ," ucap Kapolsek saat dikonfirmasi terpisah.
Jembatan penghubung di kampung itu semula ada dua yaitu jembatan terbuat dari kayu selebar 1/5 meter dan jembatan besi selebar 1,5 meter. Jembatan kayu telah dibongkar dua hari lalu. (rvk/rvk)











































