Kasubdit Kewaspadaan BNPT Andi Intang Dulung menyoroti keberadaan anak-anak yang hadir bersama Santoso cs di area hutan. Intang mewanti-wanti kepada pasukan Satgas Tinombala agar memerhatikan para bocah tersebut selagi berhadapan dengan kelompok Santoso.
"Kami sarankan (kepada Satgas Tinombala), tolong hati-hati. Hindari agar jangan sampai terkena. Anak-anak itu tak berdosa," ucap Kasubdit Kewaspadaan BNPT Andi Intang Dulung usai membuka acara disiminasi Pedoman Peliputan Terorisme dan Peningkatan Profesionalisme Pers dalam Meliput Isu-isu Terorisme di Hotel Grand Pasundan, Jalan Peta, Kota Bandung, Rabu (13/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para bocah belia tersebut disebut-sebut anak Santoso, Basri dan Ali Komara. Ketiganya diduga mengeksploitasi terhadap anak-anaknya. Bahkan istri ketiga orang tersebut turut muncul di hutan sambi menenteng senjata api.
Intang menyesalkan dengan situasi tersebut. "Itu yang disayangkan. Kasihan. Anak kecil yang tidak tahu persoalan dilibatkan, perempuan pun dibawa ke situ dengan kondisi seperti itu," tutur perempuan berjilbab ini.
"BNPT khawatir, kok (Santoso cs) melibatkan keluarga yang tidak tahu masalah dan tak tahu persoalan. Anak kecil dibawa-bawa. Sangat memprihatinkan," ujar Intang menambahkan.
Kini Santoso dan kelompoknya terkepung di salah satu hutan di Pegunungan Biru, tepatnya wilayah Napu Palu atau sekitar 125 kilometer dari pelarian awalnya di Dusun Taman Jeka, Poso. "Kita kan sudah dengar kalau Santoso terjepit, lalu kondisi logistiknya sudah berkuran. Sekarang TNI dan Polri terus berusaha untuk penangkapan," ucap Intang. (bbn/trw)











































